Ia juga berharap, ke depan Pemerintah bisa mengeluarkan bantuan pendidikan untuk meringankan beban wali murid sepertinya.
“(Harapan ke pemerintah) jangan banyak embel-embel aja, sesuai sama warga Indonesia yang kekurangan. Biar bisa dibantu juga,” ujarnya.
Wali murid lainnya, Yasir (35) mengeluhkan hal serupa. Sebagai pengemudi ojek online, Yasir mengaku harus bekerja pagi hingga malam untuk memenuhi kebutuhan biaya sekolah anaknya.
![Menjelang tahun ajaran 2024/2025, sejumlah pedagang seragam sekolah di Pusat Pertokoan Kranji, Jalan Jendral Sudirman, Bekasi Barat, Kota Bekasi, mengeluhkan adanya penurunan omzet [Suara.com/Mae Harsa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/07/08/56906-toko-seragam-sekolah-di-bekasi.jpg)
“Ya kalau tahun ajaran baru gini pengeluaran sekolah anak udah pasti bikin pengeluaran rumah tangga bengkak mba,” ujar Yasir.
Baca Juga:Omzet Anjlok 40%! Pedagang Seragam Sekolah di Bekasi Menjerit, Ada Apa?
“Saya aja harus ngojek dari pagi sampai malam biar bisa kebeli ini baju-baju perlengkapan sekolah,” ujarnya.
Yasir menceritakan, dia adalah seorang ayah dengan empat orang anak. Dua anaknya tahun ini duduk di bangku SD dan SMP, sedangkan dua lainnya masih balita.
Di dampingi istrinya, Yasir saat itu membeli keperluan sekolah untuk dua anak perempuannya.
“Ini beli seragam anak saya dua, ya total-total ada hampir Rp1 juta,” ucapnya.
Namun demikian, Yasir mengatakan tak masalah dengan apa yang harus dikeluarkan. Dia berharap, dengan pendidikan anak-anaknya bisa menjadi seorang yang sukses dikemudian hari.
Baca Juga:Kebakaran Gudang Sebabkan Satu Keluarga Tewas, Tim Puslabfor Polri Bawa Benda Ini dari TKP
“Tapi kita jalanin aja, biar berkah buat anak, nanti semoga jadi orang sukses,” tandasnya.