SuaraBekaci.id - Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri melakukan olah tempat kejadian perkara kebakaran gudang perabotan di Jalan Tugu RT 02 RW 08, Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Kamis (4/7/2024).
Olah TKP dimulai sekitar pukul 11.00 WIB, beberapa karyawan gudang yang selamat dalam kebakaran diminta ikut mendampingi tim Puslabfor Polri.
Salah satu karyawan gudang yang mengikuti proses olah TKP, Asep mengatakan, Tim Puslabfor Polri mengambil Central Processing Unit (CPU) dan printer usai kegiatan tersebut selesai dilakukan.
"Yang dibawa tadi CPU sama printer," kata Asep kepada wartawan.
Baca Juga:Viral! Detik-detik Mobil Sigra Kabur Usai Isi Pertamax Rp300 Ribu, Publik Ramai-ramai Mengutuk
CPU dan printer itu semula disimpan di ruang administrasi gudang perabotan itu.
Asep menceritakan, sudut pertama yang diperiksa oleh tim Puslabfor Polri adalah bagian kamar mandi, yang juga merupakan tempat ditemukannya lima korban tewas.
Selama proses olah TKP berlangsung, dia diminta untuk menunjukkan segala sudut ruangan gudang dan titik-titik yang diduga menjadi tempat awal munculnya api.
"Nunjukin lorong-lorong, terus menunjukkan titik pertama lihat apinya, sama ke belakang nunjukin kamar juga, kamar mandi semuanya," kata Asep.
Selama kurang lebih dua jam atau sekitar pukul 13.00 WIB, olah TKP selesai dilakukan.
Baca Juga:Perangai Satu Keluarga Tewas di Kebakaran Gudang di Jatiasih Diungkap Tetangga
Barang bukti yang diamankan kemudian dimasukkan ke dalam karung dan tim Puslabfor Polri langsung meninggalkan lokasi.
Sebelumnya, Kapolsek Jatiasih, Kompol Suroto menduga bahwa penyebab kebakaran terjadi akibat adanya korsleting listrik.
“Perkiraan penyebabnya itu adalah arus pendek ya,” kata Suroto kepada wartawan.
Suroto menjelaskan, mulanya api berasal dari bagian depan gudang parabotan yang juga merupakan tempat tinggal korban.
Saat itu, korban sempat berupaya menyelamatkan diri dengan lari ke dalam kamar mandi.
Karyawan gudang yang mengetahui peristiwa itu sempat berupaya menyelamatkan korban dengan membobol tembok bagian belakang.
Sayangnya, upaya penyelamatan gagal karena api membesar begitu cepat.
“Tembok tidak bisa ke jebol, karyawan ini pun tidak bisa bernapas akhirnya karyawannya yang 5 orang ini menyelamatkan diri,” jelas Suroto.
Akibatnya, lima orang tewas dalam peristiwa kebakaran ini. Kelima korban merupakan satu keluarga sekaligus pemilik dari gudang parabotan yang terbakar.
“Dua itu suami istri dan anaknya (dua orang) dan satu lagi itu keponakannya,” ujarnya.
Satu dari lima korban tewas merupakan istri pemilik gudang yang diketahui tengah mengandung 7 bulan.
“Informasi dari pihak saudaranya tadi istrinya hamil kurang lebih 7 bulan,” katanya.
Kontributor : Mae Harsa