Bak petir di siang bolong, para mahasiwa ini kalut. Mereka cemas, sedih dan marah bertahun menuntut ilmu di bangku kuliah justru berakhir dengan fakta kampus ditutup karena terindikasi melakukan banyak pelanggaran.
Kehadiran para mahasiswa ini menuntut pihak rektorat segera mengeluarkan surat rekomendasi agar mereka bisa kuliah di tempat lain. Mereka tak mau cita-cita meraih gelar sarjana harus pupus karena kampus tutup.
Siang itu, para mahasiwa yang mayoritas sudah menempuh perkuliahan di semester akhir itu akhirnya bertemu pihak rektorat. Satu jam lamanya para mahasiwa semester 7-8 ini bertemu dengan pihak rektorat.

“Kami mahasiswa STIE Tribuana Kota Bekasi ingin menanyakan perihal nasib kita, karena yang kita tau bahwasanya kampus kita itu ditutup sejak 3 Mei 2023. SK nya pun sudah dikeluarkan oleh Dikti,” kata salah satu mahasiswa, Budi Herianto kepada awak media termasuk SuaraBekaci.id usai bertemu rektorat.
Baca Juga:Kampus Ditutup, Ribuan Mahasiswa STIE Tribuana Bekasi Lontang Lantung, Kemendikbudristek Buka Suara
Nahas, alih-alih diberikan surat pindah, Budi mengaku pihak kampus malah mempersulit mahasiswa dengan memberikan syarat tertentu.
Mulai dari diharuskan mengundurkan diri sebagai penerima beasiswa KIP-K hingga diminta mengembalikan beasiswa yayasan sebesar Rp3 juta per semester.
“Jadi kita mau minta surat pindah untuk pindah ke kampus lain. Tapi pihak kampus selalu menunda-nunda dan mempersulit. Alasannya yang KIP-K harus menunjukkan surat pengunduran diri dan yang beasiswa harus mengembalikan biaya ke yayasan,” ungkap Budi.
Budi menjelaskan bahwa mayoritas mahasiswa yang menempuh pendidikan di STIE Tribuana Bekasi, namanya memang tercatat sebagai penerima beasiswa, baik itu beasiswa dari yayasan atau internal kampus maupun beasiswa dari pemerintah yaitu KIP-K.
Kabar adanya sejumlah persyaratan untuk pindah ke perguruan tinggi lain membuat Budi dan teman-temannya kecewa. Para mahasiswa ini menanggung beban yang harusnya jadi tanggung jawab kampus.
Baca Juga:Izin STIE Tribuana Bekasi Dicabut, Kemendikbudristek: Jual Beli Ijazah hingga Penggelapan Beasiswa
Derita Mahasiswa Akhir, Kampus Tutup Gagal Wisuda