Dua waliyah pertama yang menjalankan program ini di antaranya Purwakarta dan Bandung.
Kak Seto Soal Siswa Kirim ke Barak
Pemerhati anak Seto Mulyadi alias Kak Seto beri komentar soal fenomena di media sosial yang menunjukan anak-anak takut dijemput oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi jika tidak patuh dengan orang tua.
Ketakutan itu muncul usai anak ditunjukkan video Dedi Mulyadi yang memperingatkan akan membawa anak ke barak militer bila bersikap nakal. Kak Seto menegaskan bahwa fenomena itu seharusnya tidak boleh terjadi.
Baca Juga:Masih Misteri! Bau di Bekasi Bukan Berasal dari Kebocoran Gas
"Menurut saya tidak benar. Karena bagaimana juga kan mendidik itu bukan membidik, mengajar bukan menghajar,"

"Jadi tidak dengan cara kekerasan, tidak dengan ancaman. Dan pendidikan itu maknanya menumbuhkan potensi anak. Menumbuhkan potensi anak yang saling berbeda," kata Kak Seto kepada Suara.com saat dihubungi pada Jumat (9/5/2025).
Kak Seto menekankan bahwa pendekatan kekerasan atau menakut-nakuti anak justru bisa berdampak buruk pada tumbuh kembang psikologis anak. Alih-alih menjadi disiplin, anak justru berpotensi mengalami trauma dan menarik diri dari lingkungan sosial.
"Jangan sampai pendidikan itu ada unsur paksaan, ancaman, seolah anak hanya robot saja. Anak adalah subyek yang mempunyai potensi yang akan berkembang," ujarnya.
Kak Seto juga mengingatkan pentingnya peran orang tua sebagai pendidik utama dalam keluarga. Pendidikan yang paling berpengaruh justru terjadi di rumah, bukan hanya di sekolah. Dengan menjadi sahabat anak, orang tua bisa menciptakan ruang yang aman dan penuh kasih, sehingga anak tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan sehat secara emosional.
Baca Juga:Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
"Tidak dengan cara kekerasan. Dengan cara kekerasan anak justru akan lari antara fight atau flight," pungkasnya.
Kontributor : Mae Harsa