Harapan serupa juga diungkapkan oleh Naufal, yang menyebut bahwa guru saat ini menanggung beban yang cukup berat. Sehingga, perlu adanya perhatian khusus terutama psda guru honorer.
"Tolong di perhatikan gaji guru di Kota Bekasi, masih banyak guru-guru yang gajinya di bawah standar, beban guru jadi banyak," pungkas Naufal.
Sementara, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bekasi Dedi Mufrodi memastikan tidak ada SD maupun SMP negeri di Kota Bekasi yang memperkejakan guru honorer.
Maka, penghasilan guru SD maupun SMP negeri di Kota Bekasi bisa dikatakan masih lebih baik dibanding guru ysng mebgajar di sekolah swasta.
"Selama ini untuk guru yang mengabdi di SD dan SMP Negeri ada moratorium bahwa sekolah tidak boleh mengangkat guru honorer, kalau pun ada itu pada tenaga pelaksana seperti misalnya staff tata usaha," ujar Dedi.
"Di Kota Bekasi guru-guru yg mengajar di SD dan SMP Negeri umumnya berstatus PNS, P3K dan guru Tenaga Kontrak atau TKK," imbuhnya.
Kendati demikian, Dedi tetap berharap bahwa nantinya pada Pemilu 2024 kandidat yang terpilih memiliki konsentrasi di dunia pendidikan, utamanya mampu menaikkan status guru honorer menjadi Aparatur Sipil Negara.
"Janji pemerintah akan mengangkat Rp1 juta (guru) melalui jalur ASN PPPK sampai dengan 2024 ya mudah-mudahan ini masih terus berlanjut Kami berharap proses seleksinya yang lebih utamakan bagi mereka guru-guru yang berstatus honorer," tutupnya.
Kontributor : Mae Harsa
Baca Juga:Viral Penampakan Bekasi Versi AI, Kondisi Bantargebang Sangat Realistik