Tren Mengerikan: Tawuran di Bekasi demi Konten, Tak Peduli Nyawa Melayang

Kapolsek Cikarang Barat Kompol Gurnald Patiran mengatakan bahwa tawuran antar pelajar itu dilakukan demi konten.

Galih Prasetyo
Rabu, 06 Maret 2024 | 09:03 WIB
Tren Mengerikan: Tawuran di Bekasi demi Konten, Tak Peduli Nyawa Melayang
Momok Tawuran di Bekasi: Terjadi 12 Kali dalam 2 Bulan, Janjian via Sosmed [Suara.com/Mae Harsa]

SuaraBekaci.id - Tawuran antar remaja yang kerap terjadi di wilayah Bekasi, Jawa Barat (Jabar) bermula dari tantangan via sosial media (sosmed). Sejumlah kasus tawuran yang terjadi di Bekasi berawal dari saling janjian antar para pelaku gunakan fitur pesan di sosmed.

Seperti pada kasus tawuran di Jalan Raya Imam Bonjol, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Dari pengungkapan pihak kepolisian, tawuran antar pelajar di kawasan itu berawal dari janjian para pelaku via WhatsApp (WA).

Mirisnya pada pengungkapan kasus tawuran di Cikarag Barat itu, para pelaku yang sempat ditangkap polisi mengatakan bahwa aksi tersebut dilakukan demi konten di medsos.

Baca juga:

Baca Juga:Pelajar di Bekasi Saling Serang Gunakan Sajam: Ditangkap Polisi lalu Dipulangkan, Kok Bisa?

Kapolsek Cikarang Barat Kompol Gurnald Patiran mengatakan bahwa tawuran antar pelajar itu dilakukan demi konten. Menurut Gurnald, salah satu pelaku tawuran masih berstatus pelajar SMP.

Gurnald menyebut bahwa anggotanya sempat menangkap dua pelaku namun kemudian dipulang ke orang tunya.

“Kejadiannya berlalu begitu cepat. Begitu dapat laporan dari warga, dari tukang parkir di sekitar sana, melalui plat nomor, kami dapat dua pelaku yang terlibat. Tapi mereka sudah kami pulangkan kemarin, sudah kami periksa, dari salah satu SMP di Bekasi Kota," jelasnya.

“Mereka yang kami amankan semua (janjian) melalui WhatsApp grup, janjian begitu saja. Mereka yang kami amankan juga tidak ada barang bukti senjata tajam, berdasarkan plat nomor itu yang kami amankan,” tambah Kompol Gurnald.

Baca juga:

Baca Juga:Kapan Puasa Ramadan 2024? Ini Jadwal Imsak dan Buka Puasa 2024 Wilayah Bekasi dan Sekitarnya

Aksi tawuran dengan terlebih dahulu janjian via sosial media juga terjadi di Jalan Perjuangan Baru, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Minggu (18/2/2024).

Menurut Kasatreskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Muhammad Firdaus, mengatakan, insiden itu melibatkan dua pelajar. Kedua kelompok mulanya janjian berkelahi melalui media sosial.

“Jadi kelompok tawuran ini sering kali menggunakan salah satu media sosial untuk mengajak tawuran. Pada malam itu kelompok inisial M melawan kelompok inisial KB,” kata Firdaus.

Nahas akibat dari tawuran itu, 2 anggota kelompok KB menjadi korban. Satu meninggal dunia sementara satu lainnya luka berat.

Terkait maraknya aksi tawuran dimulai dengan janjian via sosial media, pihak kepolisian membantah jika mereka kebobolan dan tak maksimal dalam patroli siber.

Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Dani Hamdani mengatakan, pihaknya telah gencar melakukan patroli siber.

Khusus di wilayah Polres Metro Bekasi Kota, penindakan patroli siber dilakukan sebagai upaya pencegahan.

“Ya untuk patroli siber beberapa pelaku sudah dilakukan penangkapan penahanan oleh Polda. Namun demikian di Polres pun kita coba sebagai upaya pencegahan bagaimana misalnya janjian lewat media sosial IG bisa kita kurangi dengan ya tadi,” kata Dani.

Cerita mantan pelaku tawuran

Sementara itu, dari pengakuan mantan pelaku tawuran di Kota Bekasi, JUK (20) tak memungkiri bahwa sosmed jadi platform untuk ia dan rekan-rekannya saat itu untuk tawuran.

Fitur live Instagram jadi yang kerap digunakan para anggota gangster ini. Lewat live instagram itu, kelompok lain yang menonton akan diajak untuk melakukan aksi tawuran di lokasi yang sudah disepakati.

JUK kerap live Instagram untuk menantang kelompok lain tawuran. Ia malah pernah mengalami nasib nahas karena kerap menantang kelompok lain.

Di malam nahas itu, JUK kaget saat ia tiba-tiba diserang kelompok lain saat tengah asyik melakukan live Instagram.

JUK yang hanya menyengam bangku pendidikan sampai kelas 2 SMP itu menceritakan pengalaman tak mengenakkan itu kepada SuaraBekaci.id, Senin (14/11/2022).

Saat itu JUK tengah melakukan aksi konvoi bersama rekan kelompoknya untuk mencari musuh yang ditemui di jalan, sambil melakukan aksi siaran langsung.

Saat tengah asyik live Instagram sambil menyorot kamera ke arah depan jalan, tiba-tiba sudah ada kelompok lain yang cegat mereka.

"Gue lagi jalan, rombongan guenya bodoh nge-live diarahin ke depan livenya, ke arah jalanan langsung, dikagetin gue," ucap pria yang sudah memiliki tato di tubuhnya sejak usia 12 tahun tersebut.

Alhasil JUK dan temannya kaget mendapat serangan musuh yang dilancarkan secara tiba-tiba. Ia bahkan sampai terpisah dengan rombongannya.

"Dari bocah gue 50 motor sisa 5 motor doang," lanjutnya.

Penyerangan yang dilancarkan secara tiba-tiba tidak membuat JUK mundur, dirinya sempat memberi perlawanan.

"Sempet dempet depan-depanan, udah sabet-sabetan. Nah gua lima engga kuat lah, soalnya di lemparin batu juga," ujarnya.

JUK pun tunggang langgang menyelamatkan diri dan mencoba untuk mengejar kelompoknya. Saat hampir mendekati kelompoknya, tiba-tiba kelompok lawan menabrak rekannya tersebut.

"Lari gue, emang kalau gue ini engga kuat lari, jadi sisa gua sendirian ketinggalan, nah gue mau naik motor, tapi di tabrak sama motor dari belakang," kata JUK.

Sialnya pada malam nahas itu, JUK pun tertinggal dari rekan-rekannya yang sudah tancap gas melarikan diri. Ia pun jadi bulan-bulanan kelompok musuh.

"Pas gue lari gua jatoh kepeleset, baru dah dikerubungin. Gue udah tengkurep aja, tangan gue megangin pala," sambung JUK.

Setelah berhasil dari kepungan musuh, JUK merasa ada yang tak biasa dengan area punggungnya. Ia merasa badan bagian belakangnya basah. JUK rupanya mendapat sabetan senjata tajam di bagian punggung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak