SuaraBekaci.id - Arianne Hartono petenis keturunan Indonesia tersingkir di babak pertama Australia Open 2022. Petenis yang membawa bendera Belanda itu kalah dengan skor 6-2, 4-6, dan 3-6 di 1573 Arena, Senin (17/1).
Mengalami kegagalan di pertandingan debutnya itu, Arianne mengaku akan mengambil hikmah dari kekalahannya tersebut. Ia pun berusaha untuk bisa tampil lebih baik di turnamen-turnamen selanjutnya.
"Saya pikir langkahnya terlalu jauh ke depan. Mudahn-mudahan saya akan belajar dari kekalahan dan terus berkembang ke depannya," kata Arianne seperti dinukil dari de Volkskrant, Rabu (19/1).
Melawan Anisimova yang berperingkat 60 dunia, Arianne mengaku sempat keliru dengan merasa sudah cukup unggul. Hal itu yang membuat permainannya memburuk hingga bisa dikalahkan pada game ketiga.
Baca Juga:Melvin Platje: Tidak Bisa Bandingkan Fasilitas Klub di Indonesia dengan Belanda
"Dengan keunggulan 6-2, lalu 4-2, saya pikir oh saya akan melaju ke babak berikutnya. Saya hanya manusia dan saat itulah saya sadar harus bisa lebih banyak berpikir," ungkapnya.
"Dia memilih langkah besar pertamanya di luar Belanda. Arianne memilih untuk belajar psikologis di sebuah universitas Mississippi, Amerika Serikat," tulis laporan media Belanda tersebut.
Pada 2018, ia berhasil menyelesaikan studinya. Di tahun yang sama ia dinobatkan sebagai petenis Belanda yang meraih gelar juara di salah satu kejuaraan nasional di Amerika Serikat.
Pulang ke Belanda, Arrianne fokus pada karier tenisnya. Pad 2019, ia sebenarnya sempat kembali ke Indonesia untuk mengikuti Jakarta 2019 Tennis Tournament, ITF.
Arriane bahkan sempat mengalahkan petenis Indonesia, Rifanty Kahfiani dengan skor 6-2 dan 6-3. Hingga saat ini ia mengalungi 12 gelar ITF.
Baca Juga:Pemain Berdarah Indonesia, Thom Haye Diminati Mantan Klub Ruud van Nistelrooy