SuaraBekaci.id - STIE Tribuana Bekasi meminta Direktur Kelembagaan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) Kemendikbudristek, Lukman, bertanggung jawab atas pernyataan miring yang dilayangkannya beberapa waktu lalu.
“Saya mohon sekali lagi pak Dir Kelembagaan Dirjen Dikti (Lukman) harus bertanggung jawab. Jadi dia melayani masyarakat jangan dengar dari balik kursi, kroscek betul anak buahnya seperti apa,” kata pemilik STIE Tribuana, Suroyo.
Suroyo membantah sejumlah temuan dari pihak Kemendikbudristek terkait pelanggaran STIE Tribuana, Bekasi, salah satunya perihal dugaan jual beli ijazah.
“Tentang jual beli ijazah saya nyatakan hoax. Kecuali, bisa menunjukkan satu ijazah atas nama siapa dia belinya berapa beli kepada siapa 20 kali lipat tak kembalikan,” ujarnya.
Baca Juga: Dituding Jual Beli Ijazah, STIE Tribuana: Kami Tak Ingin Cari Pembenaran, Kami Sudah KO
Kemudian, soal penggelapan beasiswa KIP-K, Suroyo merasa pihaknya tidak pernah memakan uang yang seharusnya menjadi hak mahasiswanya.
Menurut Suroyo, kasus KIP K yang dimaksud berkaitan dengan adanya tiga orang mahasiswa STIE Tribuana yang namanya terdaftar sebagai penerima KIP K di dua kampus.
“Tim Inspektorat itu datang ke kami di Tribuana. Ada surat tugas kan. Hasil investigasinya itu sudah keluar, apa temuannya? ini temuannya ada tiga mahasiswa ganda memperoleh KIP Kuliah di Tribuana kuliah juga di UKI,” ujarnya.
Persoalan tersebut telah selesai kata Suroyo. Ia menyebut, pihaknya juga telah mengembalikan uang negara dan telah mengeluarkan mahasiswa yang bersangkutan.
“Karena temuannya di Tribuana, Tribuana wajib mengembalikan kerugian negara senilai 3 kali jumlah penerima KIP K. Kalau nggak salah Rp875 juta sudah kita eksekusi,” ucap Suroyo.
Baca Juga: Bantah Persulit Mahasiswa yang Ingin Pindah, Ini Dalih STIE Tribuana: Kembalikan Dulu Uang Yayasan
“Mahasiswanya otomatis kita berhentikan, clear, jadi tidak ada pelanggaran KIP K yang dibilang korupsi,” sambungnya.
Berita Terkait
-
Roundup: Arsin Dkk Lolos Jerat Pidana Korupsi di Kasus Pagar Laut?
-
Kepala Desa Segarajaya Jadi Tersangka Pemalsuan 93 SHM Pagar Laut Bekasi, Begini Modusnya
-
Sekolah adalah Hak Asasi, Namun Masih Menjadi Impian bagi Banyak Anak
-
Dijebak Duit THR, Egi dkk Gilir ABG di Bekasi: Korban Teler usai Dicekoki Miras hingga Tramadol
-
Selain Lucky Hakim, Istri Wali Kota Bekasi Juga Jadi Korban Amukan Dedi Mulyadi
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
-
Di Balik Gol Spektakuler Rayhan Hannan, Ada Rahasia Mengejutkan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
Terkini
-
Satpam RS Mitra Keluarga Bekasi Dianiaya Secara Brutal, Ini Ancaman Hukuman untuk Tersangka
-
Lewat Pendanaan KUR BRI, Suryani Sukses Jadi Pejuang Ekonomi Keluarga yang Naik Kelas
-
Rahasia Desa Wunut Berhasil Menjadi Desa Pembangunan Berkelanjutan
-
Viral Dua Preman Ngamuk di Pasar Baru Bekasi, Pelaku Positif Sabu-sabu
-
Berdiri 2019, Kini Minyak Telon Lokal Habbie Capai Omzet Belasan Juta Rupiah