Menjelajahi Sumur Minyak Bumi di Tambelang: 1 Jam dari Kota Bekasi, Seperti Ini Kondisi Jalannya

Menariknya, jika cek ke Google Map, lokasi Kampung Gubug tidak ditemukan.

Galih Prasetyo
Rabu, 20 Desember 2023 | 15:01 WIB
Menjelajahi Sumur Minyak Bumi di Tambelang: 1 Jam dari Kota Bekasi, Seperti Ini Kondisi Jalannya
Warga Tambelang Bekasi Ceritakan Awal Mula Penemuan Sumur Minyak: Ditaruh Dinamit, Meleduk Rumah Pada Retak [Suara.com/Mae Harsa]

SuaraBekaci.id - Butuh sekitar 53 menit bagi SuaraBekaci.id saat datang ke lokasi penemuan sumur minyak bumi yang kabarnya memiliki kandungan cadangan mencapai 92,7 juta barel.

Lokasi penemuan sumur minyak bumi berada di Kampung Gubug RT 1/RW 2 Desa Sukawijaya, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi. Dari kawasan Harapan Mulya, SuaraBekaci.id menuju ke lokasi sumur minyak bumi dengan gunakan sepeda motor.

Menyusuri Jalan Perjuangan di Kota Bekasi menuju ke arah Desa Sukawangi melewati kawasan Perumahan Permata Zamrud Residence. Setelah sampai di Pasar Gabus, lurus terus melewati kantor Desa Srimahi.

Setelah melalui perjalanan hampir 1 jam, tiba di lokasi sumur minyak bumi yang tengah heboh ini. Di pinggir jalan ke lokasi sumur, terdapat plang warna biru yang bertuliskan, 'Lokasi Sumur EPN-001 0,5 Km'

Baca Juga:Warga Tambelang Bekasi Ceritakan Awal Mula Penemuan Sumur Minyak: Ditaruh Dinamit Meleduk, Rumah Pada Retak

Warga Tambelang Bekasi Ceritakan Awal Mula Penemuan Sumur Minyak: Ditaruh Dinamit, Meleduk Rumah Pada Retak [Suara.com/Mae Harsa]
Warga Tambelang Bekasi Ceritakan Awal Mula Penemuan Sumur Minyak: Ditaruh Dinamit, Meleduk Rumah Pada Retak [Suara.com/Mae Harsa]

Sepanjang menuju ke lokasi sumur, kondisi jalan yang dilalui sudah cukup baik. Jalanan sudah beraspal dan tidak banyak lubang. Menariknya, jika cek ke Google Map, lokasi Kampung Gubug tidak ditemukan.

Di lokasi sumur minyak bumi tersebut, terdapat kubangan air besar yang terletak di sisi kanan setelah melewati jembatan kecil.

Sejumlah aktivitas di sekitaran lokasi sumur minyak bumi terpantau dilakukan sejumlah orang.

SuaraBekaci.id berbincang dengan salah satu warga yang sawah miliknya terkena dampak dari penemuan sumur minyak tersebut.

Masdi (53) mengatakan bahwa lokasi sumur minyak itu sebenarnya sudah ditemukan sejak 10 tahun lalu. Ia menceritakan, sebelum ada penemuan sumur minyak, dirinya sudah aktif menggarap sawah milik sang adik seluas 5000 meter.

Baca Juga:Miris! Kabupaten Bekasi dengan Sumur Minyak Bumi, Punya 2.997 Kasus Stunting

“Sawah memang kebetulan garapan saya itu kena pas lubang sumurnya pisan, pas garapan saya tanaman padi,” kata Masdi saat ditemui di kediamannya yang berjarak hanya sekira 600 meter dari lokasi Sumur East Pondok Aren (EPN)-001.

Kata Masdi, sebelum warga mengetahui adanya sumur minyak di wilayahnya, ada seseorang yang datang meminta izin untuk melakukan pengujian di lahan persawahan tersebut.

“Udah hampir puluhan tahun (informasi penemuan adanya sumur minyak), ada seperti di bom gitu dimasukin dinamit,” ucapnya.

“Pas ditaroin (dimasukan) dinamit, meleduk. Bergerak nih rumah-rumah banyak yang pada retak waktu 10 tahun (lebih) yang lalu pengecekan bahwa di bawah ada minyak,” tuturnya.

Kendati demikian, setelah itu sejumlah warga yang terdampak diberikan dana kompensasi dengan nominal sekira Rp300 ribu per KK.

“Dipanggil ke kantor desa udah lama itu sepuluh tahun ke sono lah pas ada pengeboman itu dinamit. Gak lama dikasih itu ke kantor desa, dikasih uang anu (kompensasi) tuh kan sawahnya pada dalem,” jelas Masdi.

Sejak saat itu, aktivitas kembali normal. Warga sekitar yang memiliki lahan di persawahan itu kembali menggarap sawahnya.

Hingga pada akhirnya, sekira 7 bulan lalu sejumlah lahan persawahan di sekitar wilayah tersebut dibeli oleh pihak Pertamina.

Sementara, Ketua RT 02 RW 02 Kholid Sofyan Hadi, mengatakan aktivitas di Sumur East Pondok Aren (EPN)-001 telah terjadi sejak sekira bulan Juni 2023 lalu.

“Awal kita tahu itu Pertamina di bulan Juni pengurukan, nah Desember ini katanya kita dapet kabar sudah berhasil dapat itu minyaknya,” kata Kholid.

Senada dengan Masdi, Kholid mengatakan sebelum ditemukan sumur minyak, wilayah tersebut merupakan lahan persawahan milik warga sekitar.

“Disitu lahan pertanian, sawah. Gak ada apa-apa khusus pertanian aja,” ucapnya.

Kontributor : Mae Harsa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini