SuaraBekaci.id - Capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran berencana bakal menggandeng para pengusaha warung tegal (Warteg) untuk menjalankan program makan siang gratis, jika nanti terpilih di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Kabar tersebut rupanya menuai pro kontra dari beberapa pengusaha warteg, termasuk yang ada di Bekasi, Jawa Barat.
Salah satunya Nur (49) pengusaha warteg di Harapan Mulya, Kota bekasi. Dirinya mengaku tidak setuju dengan adanya program makan siang gratis. Ia khawatir program tersebut hanya berjalan baik saat awal-awal saja.
"Gak setuju, iya di awal kaya janji-janji manisnya itu awalnya lancar akhirannya gak jelas," kata Nur saat ditemui SuaraBekaci.id, Rabu (13/12/2023).
Nur menceritakan, sebagai seorang yang tergabung dengan grup pengusaha warteg, Nur mengaku beberapa temannya sudah pernah ada yang menjadi korban dalam program serupa. Tepatnya tahun 2020-2021 saat Covid-19 melanda tanah air.
Saat itu ada salah satu program pemerintah untuk memberikan makan kepada warga terdampak Covid-19. Kata Nur, mulanya program itu berjalan lancar, namun diakhirnya ada saja kendala, seperti telatnya pembayaran.
Oleh karenanya, jika program serupa bakal dihadirkan kembali, Nur mengaku tidak sepakat.
"Saya ga mau ada acara begituan (program makan siang gratis), saya gak mau," tegas Nur.
Berbeda dengan Nur, pengusaha warteg di Harapan Jaya, Kota Bekasi, Dewi (32) mengaku setuju dengan rencana program makan siang gratis dari Prabowo - Gibran.
Baca Juga:AMIN vs Prabowo-Gibran Bakal Bersaing Ketat di Jabar, Bagaimana Ganjar-Mahfud MD? Ini Kata Pengamat
"Kalau gratis terus saya dibayar ya seneng, setuju aja. Ya bagus lah programnya. Jadi untuk usaha kaya kita terbantu," kata Dewi.
Kendati demikian, Dewi mengaku kurang sepakat jika program tersebut digadang-gadang bakal mendongkrak perekonomian UMKM lokal. Sebab, dirinya merasa bahwa program tersebut hanya akan bertahan beberapa saat saja.
"Programnya kan saat kampanye aja, jadi kalau menurut aku naiknya saat itu aja," tuturnya.
Meski setuju dengan adanya program tersebut, Dewi mengatakan dirinya tak bisa menutupi bahwa ada rasa kekhawatiran akan kendala dari program tersebut.
"Pasti ada (kekhawatiran) soalnya dulu di Jakarta kan pernah sama Gubernurnya itu kan juga pernah kasus jadi agak khawatir," tuturnya.
Namun, Dewi menyebut jika pun nanti Prabowo-Gibran terpilih dalam Pilpres 2024 dan program makan siang gratis dengan menggandeng warteg terlaksana.
Dia berharap kejadian serupa yang terlaksana sebelumnya bisa dijadikan pelajaran, sehingga Prabowo-Gibran bisa menjalanksn program mskan siang gratis dengan baik.
"Ya kalau buat rakyat kecil kalau mau membantu berharap ini ya (terealisasi dengan baik)," tandasnya.
Sebelumnya, kabar program Prsbowo-Gibran soal makan siang gratis disampaikan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani usai menerima deklarasi dukungan dari Warteg (Warga Tegal) di Gedung Joeang '45.
Menurut Muzani, makan siang gratis merupakan misi dan program, bukan proyek yang akan dilakukan secara top down dari pusat ke bawah. Melainkan sebuah misi untuk meningkatkan gizi dan pemberantasan berbagai macam masalah akibat penyakit kekurangan gizi.
Ia berujar misi dalam bentuk program makan siang gratis sekaligus bagian dari upaya untuk meningkatkan perekonomian lokal, semisal penyedia sayur, beras, minyak, telur, daging, susu, dan sebagainya.
"Itu diharapkan disediakan dari kawasan sekitar. Termasuk mungkin, mungkin ya warteg, tapi ini belum sampai," kata Muzani, Minggu (10/12/2023).
Melalui program tersebut, Prabowo-Gibran berharap ekonomi lokal bisa tumbuh berkembang setiap hari.
"Pada jam, pada hari-hari sekolah kira-kira seperti itu. Sehingga ekonomi kawasan sekolah bisa tumbuh lebih baik lagi bisa cepat lebih baik dari penyerapan-penyerapannya kira-kira begitu," tutur Muzani.
Kontributor : Mae Harsa