Kendati demikian, Dewi mengaku kurang sepakat jika program tersebut digadang-gadang bakal mendongkrak perekonomian UMKM lokal. Sebab, dirinya merasa bahwa program tersebut hanya akan bertahan beberapa saat saja.
"Programnya kan saat kampanye aja, jadi kalau menurut aku naiknya saat itu aja," tuturnya.

Meski setuju dengan adanya program tersebut, Dewi mengatakan dirinya tak bisa menutupi bahwa ada rasa kekhawatiran akan kendala dari program tersebut.
"Pasti ada (kekhawatiran) soalnya dulu di Jakarta kan pernah sama Gubernurnya itu kan juga pernah kasus jadi agak khawatir," tuturnya.
Namun, Dewi menyebut jika pun nanti Prabowo-Gibran terpilih dalam Pilpres 2024 dan program makan siang gratis dengan menggandeng warteg terlaksana.
Dia berharap kejadian serupa yang terlaksana sebelumnya bisa dijadikan pelajaran, sehingga Prabowo-Gibran bisa menjalanksn program mskan siang gratis dengan baik.
"Ya kalau buat rakyat kecil kalau mau membantu berharap ini ya (terealisasi dengan baik)," tandasnya.
Sebelumnya, kabar program Prsbowo-Gibran soal makan siang gratis disampaikan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani usai menerima deklarasi dukungan dari Warteg (Warga Tegal) di Gedung Joeang '45.
Menurut Muzani, makan siang gratis merupakan misi dan program, bukan proyek yang akan dilakukan secara top down dari pusat ke bawah. Melainkan sebuah misi untuk meningkatkan gizi dan pemberantasan berbagai macam masalah akibat penyakit kekurangan gizi.
Baca Juga:AMIN vs Prabowo-Gibran Bakal Bersaing Ketat di Jabar, Bagaimana Ganjar-Mahfud MD? Ini Kata Pengamat
Ia berujar misi dalam bentuk program makan siang gratis sekaligus bagian dari upaya untuk meningkatkan perekonomian lokal, semisal penyedia sayur, beras, minyak, telur, daging, susu, dan sebagainya.