SuaraBekaci.id - Pengamat politik Agung Nugroho, ketua umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan sosok yang tepat untuk menjadi calon wakil presiden (Cawapres) Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Meski AHY dianggap kurang jam terbang alias pengalaman, Agung menilai bahwa duet keduanya menjadi salah satu pasangan tepat untuk Pilpres 2024.
“Anies-AHY bisa jadi pasangan tepat untuk Pilpres 2024,” ujar Agung mengutip dari Wartaekonomi--jaringan Suara.com
Dijelaskan oleh Agung, duet Anies-AHY memiliki angka 30 persen dalam simulasi pasangan capres-cawapres yang digelar lembaga survei Indopol.
Baca Juga:Survei Terbaru Polling Indonesia: Elektabilitas Prabowo Tertinggi, Puan Jauh Di Bawah
Akan tetapi menurut Agung, bahwa dinamika politik selalu dinamis. Dikatakan Agung, masih ada tokoh lain memiliki presentase lebih tinggi untuk berpasangan dengan Anies dari pada AHY.
Terkait kekurangan pengalaman di pemerintahan dari AHY, menurut Agung hal tersebut masih bisa diatasi. “Kurangnya pengalaman itu sangat mudah diatasi,” ucapnya.
Agung berpendapat bahwa persoalan yang tengah dihadapi Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS yakni dinamika politik.
“Jadi, bakal capres dan cawapres tak akan muncul apabila ketiganya tak mendeklarasikan diri,” ungkapnya.
Hasil survei dari Survey dan Polling Indonesia (SPIN) yang dilakukan pada tanggal 7 sampai 16 Oktober 2022 menunjukkan bahwa AHY masih berada di posisi kelima dengan presentase 6,1.
Baca Juga:Kena Sanksi Teguran Lisan, Ganjar Janji Perbaiki Komunikasi Publiknya
Nama AHY masih di bawah Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Sedangkan Anies sendiri dari hasil survei SPIN berada di tempat ketiga di bawah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Temuan hasil survei oleh SPIN tersebut dilakukan untuk mengukur situasi konstelasi politik kepemimpinan nasional 2024 setelah deklarasi pencapresan Anies Baswedan oleh Partai NasDem pada awal Oktober lalu.
"Prabowo di samping bertengger di posisi puncak elektabilitas, ia juga justru memperoleh peningkatan perolehan dukungan di angka 31,6 persen," kata Direktur SPIN Igor Dirgantara mengutip dari Antara.