SuaraBekaci.id - Warga Kota Bekasi dibuat geger dengan penemuan mayat yang terbungkus plastik dan dilakban hitam di bawah tol Becakayu, Kota Bekasi.
Mayat berjenis kelamin perempuan itu ditemukan warga sekitar pada Senin malam.
Mayat ditemukan dalam kondisi terbungkus plastik hitam dan seluruhnya dilakban hitam.
Update terakhir menyebut bahwa pihak kepolisian telah menangkap terduga pembuang mayat tersebut. Hal ini disampaikan oleh Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.
Berikut 5 fakta penemuan mayat terbungkus plastik di Bekasi:
Kesaksian penemu mayat
Menurut salah satu saksi mata, Bayu (18) menceritkan malam saat ia menemukan sosok mayat tersebut.
Awalnya Bayu, mengatakan bahwa ia saat itu bersama rekannya bercanda melihat adanya bungkusan mencurigakan yang terbungkus plastik warna hitam.
"Saya bercanda dengan rekan dengan bilang itu guling. Saya gak tahu (kalau itu mayat). Kalo mayat, saya ngibrit lari," ungkap Bayu kepada SuaraBekaci.id, Selasa (18/10).
Baca Juga:Keluarga Mayat Terbungkus Plastik di Bekasi Ungkap Komunikasi Terakhir dengan Korban
Bayu dalam kesehariannya menjaga warung klontong yang berlokasi tak jauh dari lokasi penemuan mayat tersebut.
Pada malam kejadian, Bayu menutup warungnya lebih cepat karena mendapat kabar tetangga rumahnya ada yang meninggal.
Namun, Bayu kemudian dipanggil lagi ke warungnnya oleh seorang supir truk untuk mengambil ban serep.
Bayu kemudian bersama temannya mengambil ban serep yang berada di seberang lokasi tempat penemuan mayat. Saat selesai mengambil ban serep, rekan Bayu sempat mengatakan melihat bungkusan plastik berwarna hitam.
"Saya lewat jalan biasa kan terus saya turun ke bawah sama temen saya 'awas yu, (itu) sampah atau guling atau mayat' kan posisi pas belakang rumah lagi meninggal kaget saya," ungkapnya.
Mayat Sempat Dikira Guling
Saat awal menemukan bungkusan plastik tersebut, Bayu dan rekannya mengaku bercanda bahwa itu merupakan guling atau sampah yang ditinggal secara sengaja oleh seseorang.
"Saya lewat jalan biasa kan terus saya turun ke bawah sama temen saya 'awas yu, (itu) sampah atau guling atau mayat' kan posisi pas belakang rumah lagi meninggal kaget saya," ungkapnya.
Bayu mengaku sempat rasakan hal tak enak dan panik mendengar bercandaan rekannya itu. Ia lalu kembali ke warung miliknya dan menenangkan diri di sana.
Setelah itu Bayu mengatakan bahwa dirinya memberitahukan benda yang ia dan rekannya lihat saat memindahkan ban serep kepada pekerja ekspedisi yang kala itu nongkrong tak jauh dari warungnya.
"Iya saya ngasih tau dia 'bang itu ada apa, apa sampah, atau guling atau ada apa', ujarnya.
Setelah dicek, ternyata benda mencurigakan itu ialah sosok mayat manusia.
Menurut Bayu, ada bekas sobekan plastik melihatkan sebuah kaki manusia. Bayu kemudian polsek Pondok Gede untuk dimintai keterangan oleh polisi.
Bukan Mayat Mutilasi
Sementara itu, keterangan dari Kapolsek Pondok Gede Kompol Herman menyebut bahwa mayat yang ditemukan di bawah tol Becakayu Bekasi itu bukan korba mutilasi.
“Iya itu bukan mutilasi, mayatnya utuh, jenis kelamin perempuan sudah kami identifikasi,” ucap Kapolsek Pondok Gede Kompol Herman.
Dari hasil identifikasi sementara, Herman juga mengungkap bahwa ada luka dibagian kepala korban akibat benda tumpul.
“Luka benda tumpul saja dia di bagian kepala. Jadi, kami masih menunggu nanti penyebab meninggalnya adalah hasil autopsi, masih proses,” ujar Herman.
Mobil Misterius di TKP
Dari hasil penyelidikan sementara, pihak kepolisian juga menyebut adanya mobil minibus yang terekam CCTV berada di lokasi pembuangan mayat.
Dari rekamanan CCTV ada sebuah kendaraan mini bus yang diduga sebagai pelaku pembuang mayat itu.
“Ada beberapa titik CCTV yang mengarah kepada kendaraan yang digunakan pelaku,” kata Herman.
Dari rekaman CCTV pihaknya memfokuskan kesebuah merk mini bus yang diduga sebagai pelaku, “Iya kurang lebih Avanza putih,” tambah Herman.
Kendati demikian, polisi sudah menduga para pelaku, hanya saja herman masih belum menyebutkan secara rinci karena masih dalam proses pendalaman.
Pengakuan pihak keluarga
Pihak keluarga korban pada Selasa (18/10) siang telah mendatangi RS Polri Kramat Jati.
"Saya dapat telpon dari kakak saya, sekitar jam 03.00 WIB, setelah subuh, kalau adik saya sudah tidak ada," kata kakak korban, Yoris mengutip dari Antara.
Ia mengaku, pihaknya datang ke RS Polri untuk mengambil adiknya jenazah bernama Ade Yunia Rizabani (36).
Yoris menambahkan bahwa korban tinggal sendiri di indekos Jakarta Barat.
Dia mengatakan terakhir melakukan komunikasi dengan adiknya itu pada Senin (17/10) siang sekitar pukul 13.00 WIB.
"Saya WA dia dimana, mau ketemu. Tapi tidak bisa karena dia lagi sibuk kerja," ujar Yoris.
Yoris mengatakan ketika ia berusaha untuk menghubungi adiknya lagi pada sore harinya sudah tidak ada balasan dari yang bersangkutan.