SuaraBekaci.id - Tiga pemain calon naturalisasi, Kai Boham, Jim Croque dan Max Christoffel menurut Shin Tae-yong belum layak memperkuat Timnas Indonesia U-19 untuk tampil di Piala Dunia U-20 2023.
"Khusus untuk tim U-19 membutuhkan pemain baru termasuk program naturalisasi. Ini harus dilakukan karena persaingan di Piala Dunia U-20 akan berjalan keras, ketat, dan berat sehingga dibutuhkan pemain yang benar-benar siap dari sisi apapun," kata Shin Tae-yong seperti dikutip laman resmi PSSI.
Dikatakan oleh pelatih asal Korea Selatan, untuk kriteria pemain naturalisasi yang akan bela timnas Indonesia, ia membutuhkan posisi stoper, bek kiri dan kanan, pengatur serangan (untuk melapis Marselino), dan gelandang bertahan.
Shin Tae-yong menegaskan bahwa pemain yang harus dipilih ialah mereka yang memiliki skill bagus dan postur tubuh bagus serta tinggi.
Baca Juga:Balik ke Persija, Kapten Timnas Indonesia U-19 Bertekad Curi Ilmu dari Ondrej Kudela
"Skill juga bagus, tetapi tingginya kurang. Saat tampil di Piala Dunia U-20, kita akan menghadapi tim dengan postur yang tinggi-tinggi dan kekar. Jadi tentu di tim ini butuh pemain baru termasuk pemain naturalisasi." tambahnya.
Saat ini sudah ada beberapa pemain yang menjadi bidikan Shin Tae-yong. Terkait naturalisasi ini, Iriawan meminta nama calon pemain naturalisasi harus sudah final pada bulan Agustus.
"Di Belanda banyak pemain yang memiliki darah Indonesia. Akan lebih mudah kita melakukan pemusatan latihan (TC) di Belanda ketimbang di negara lainnya. Sebab kita bisa melihat langsung pemain yang kita inginkan,"
Dengan tiga pemain ini sudah dicoret, publik tentu menanti kira-kira siapa yang bakal menggantikan mereka di Timnas Indonesia U-19.
Sejumlah nama jika mengacu kepada pernyataan Shin Tae-yong, ada nama pemain yang mungkin bisa menggantikan posisi mereka.
Baca Juga:Kemungkinan PSSI Tinggalkan AFF
Ada bek muda PSV Eindhoven berusia 19 tahun, Dleanu Arts. Yang menarik dari pemain satu ini adalah selain bisa ditempatkan sebagai stoper, Arts juga bisa bermain sebagai full back kanan.
Lalu ada juga nama gelandang Willem II U21 yang masih berusia 20 tahun, Jayden Houtriet. Pemain berdarah Indonesia ini berposisi sebagai gelandang serang dan bisa menjadi opsi pelapis Marselino.
Jayden memiliki darah Indonesia dari kakek dan neneknya yang berasal dari Jakarta dan Manado.