Jauh sebelum itu, di muara Ci Tarum, terdapat Kerajaan Tarumanagara, pada saat ini lokasinya berada di Kecamatan Batujaya dan Pakisjaya, Kabupaten Karawang.
Pada saat kejayaannya, candi-candi itu berada di muara Ci Tarum, di pinggir pantai, sehingga muara sungai menjadi pelabuhan alami, tempat melabuhkan kapal-kapal dari berbagai kawasan.
Candi-candi di komplek percandian Batujaya itu berwarna putih, karena susunan bata merahnya dilapisi, dilepa, diplester dengan stuko (stucco) memakai kapur padam.
Sejak abad ke V, teknologi lepa stuko sudah dikenal dan menjadi salahsatu keahlian warga di Kerajaan Tarumanagara.
Menurut Hasan Djafar (2000, 2010) hampir di semua kaki candi di komplek percandian Batujaya terdapat lapisan kapur padam antara 1-2 cm. Dari muara sungai Ci Tarum saat itu, candi-candi di sana laksana teratai yang mekar di atas air.
Baca Juga:Karawang Buka Sekolah 14 September, PTM Pertama Kali sejak Pandemi Covid-19
Pembuatan kapur padamnya di kawasan perbukitan batukapur di Pekapuran, Pangkalan, Karawang.
Kawasan ini dilintasi Ci Beet, anak Ci Tarum, sebagai sarana pengangkutannya.
Batukapur padam diproses dengan pembakaran di Pekapuran, Pangkalan. Kemudian hasilnya, kapurpadamnya, diangkut dengan perahu atau tongkang.
Setelah mengalun sejauh 45 km dari Pekapuran akan sampai di tempuran Ci Beet dengan Ci Tarum, yang pada zaman kompeni di sini didirikan benteng Tanjungpura.
Dari lokasi ini masih perlu melanjutkan pengarungan Ci Tarum sejauh 17 km, baru akan sampai di lokasi komplek percandian Batujaya.
Baca Juga:2 Tahun Buron, Otak Pembunuhan Sadis ASN PUPR Palembang Dibekuk di Karawang
Di lokasi yang sangat penting pada zamannya itu, kini tak memperlihatkan tanda-tanda apapun.
Memperkuat jejaknya, di sana masih terpelihara Vihara Sian Djin Kupoh (Vihara Ma Ku Poh), walau pun arah hadapnya yang semula ke arah Ci Tarum, kini telah disesuaikan dengan ketentuan pembangunan vihara.
Setelah memperhatikan peta benteng Tanjungpura yang dihimpun F de Haan, dapatlah diduga letak benteng Tanjungpura, yaitu berada di sisi selatan Ci Tarum, di sisi barat Jl Raya Pasar Bojong.
Setidaknya ada empat titik yang perlu diberi penanda sebagai bukti perjalanan sebagian sejarah Karawang di sepanjang aliran Ci Beet dan Ci Tarum, pertama di Pekapuran, kedua di Tanjungpura, ketiga di Batujaya, dan keempat di Ujungkarawang.
Sebetulnya lima titik, bila Cikaobandung dimasukan, karena pada zaman kompeni, kawasan ini termasuk Distrik Karawang.