Galih Prasetyo
Selasa, 07 Mei 2024 | 18:35 WIB
Kondisi Terbengkalai Rumah Murah Program Jokowi di Cikarang Mirip Daerah Tak Berpenghuni [Suara.com/Mae Harsa]

“Ya memang keadaannya gini (masih banyak yang belum ditempati). Rata-rata memang cuma buat investasi aja," ucap Heru.

Heru mengaku bahwa ia juga seperti itu sebelumnya, 5 tahun rumahnya itu dibiarkan tak berpenghuni.

“Saya sudah 7 tahun. Ini juga baru dipake, kerjanya di sana (Jakarta) dulu bawa taksi. Ini menempatinya kita baru 2 tahun lah,” kata Heru.

Rumah subsidi itu dicicil Heru selama 17 tahun dengan total angsuran bulan sebesar Rp970 ribu.

Pada 2017, Presiden Jokowi bersama dengan wakil Gubernur Jabar saat itu, Deddy Mizwar pada 4 Mei 2017, meresmikan proyek rumah murah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Lapangan Depan Masjid Arrayan Perumahan Villa Kencana Cikarang, Jl. Pulo Sirih No. 84 Sukajadi, Kabupaten Bekasi.

Proyek perumahan ini merupakan bagian dari Program Sejuta Rumah yang digulirkan Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR RI.

Proyek perumahan Villa Kencana Cikarang ini adalah bantuan kredit dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. senilai total Rp 144,37 Triliun.

Bank BTN bekerjasama dengan PT Arrayan Bekasi Development menyediakan rumah tapak (landed house) bagi kalangan MBR dengan uang muka (down payment/DP) sekitar Rp 1,12 juta dan cicilan sekitar Rp 800.000/bulan.

"Rakyat ingin memiliki rumah itu ingin dipenuhi oleh Pemerintah. Apalagi dengan meningkatnya harga tanah di perkotaan. Meningkatnya harga tanah di kawasan industri, menjadi semakin penting keberpihakan pemerintah terhadap kebutuhan dasar rakyat, yaitu rumah," ujar Jokowi saat itu.

Baca Juga: Kasus Mobil Dinas Polda Jabar Tabrak Elf di Tol MBZ Berakhir Damai, Kok Bisa?

Load More