SuaraBekaci.id - Aksi tawuran pelajar kembali memakan korban jiwa. Seorang pelajar berusia 16 tahun menjadi korban tewas akibat luka bacok di tubuh. Korban dengan inisial AS diketahui sebagai salah satu pelajar di Cikampek, Karawang, Jawa Barat.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu (16/12) dinihari sekitar pukul 23:30 WIB. Saat itu, dua kelompok remaja diduga janjian untuk tawuran.
Tawuran berdarah itu pun pecah di depan gerbang sekolah SMK Tri Asyifa, Cikampek, Karangjaya, Kecamatan Tirtamulya, Karawang. Korban saat itu diketahui bersama 5 orang temannya.
Korban kemudian gunakan sepeda motor menuju ke SMK Tri Asyifa. Tak berselang lama, datang 9 orang dari kelompok lain menggunakan 6 sepeda motor.
Pertemuan dua kelompok pelajar ini pun berakhir dengan tawuran berdarah. Korban diketahui mengalami luka bacok di bagian tubuh dan hembuskan nafas terakhir akibat luka tersebut.
"Dari hasil keterangan korban AS (16) adalah siswa kelas 2 di sekolah tersebut," tulis informasi unggahan akun @ckpinfo, Minggu (17/12).
Masalah Tawuran Remaja
Aksi tawuran antar pelajar memang jadi masalah sosial akhir-akhir ini. Di Bekasi dalam beberapa bulan terakhir kerap pecah tawuran yang membuat jatuh korban.
Menanggapi fenomena tawuran di Bekasi, pengamat sosial dari Universitas Islam 45 Bekasi, Hamluddin mengatakan, akar masalahnya terletak pada kurangnya ruang publik untuk pelajar menyalurkan aktualisasi diri.
Menurutnya, pelaku tawuran yang mayoritas berusia remaja, memang sedang dalam masa pencarian jati diri. Sehingga, mereka perlu ruang-ruang khusus untuk dapat menyalurkan hal tersebut.
“Sarana aktualisasi yang memang kurang. Sehingga, mereka banyak waktu yang kosong sehingga mereka terlarut dalam kegiatan negatif, kata Hamluddin, saat dihubungi SuaraBekaci.id.
Dirinya menyebut, sebetulnya beberapa waktu ke belakang di wilayah Bekasi telah ada beberapa ruang-ruang publik yang bisa dimanfaatkan untuk remaja menyalurkan aktualisasi dirinya.
Namun, kata Hamluddin hal tersebut kurang bervariasi, karena sarana yang ada itu tidak diminati oleh beberapa remaja.
Sehingga, perlu dipikirkan kembali spot-spot yang bisa dimanfaatkan sebagai fasilitas remaja menyalurkan minatnya.
“Beberapa spot pembangunan Kota dan Kabupaten Bekasi misalnya di bawah kolong fly over itu ada skate board, itu sebenarnya sarana aktualisasi,” ucapnya.
“Sayangnya memang remaja ada yang tidak minat ke sana. Remaja kan ada yang sukanya kongkow ngopi, sambil candaan tantang-tantangan. Nah Ini menjadi masalah serius yang memang perlu dipikirkan kembali solusinya,” sambung Hamluddin.
Selain sarana aktualisasi yang kurang, Hamludin menilai aksi tawuran yang terjadi secara berulang diakibatkan oleh hukum yang berlaku kurang memberikan efek jera.
Berita Terkait
-
Resmi! Buntut Kasus Pagar Laut, Nusron Copot 5 Orang Pegawai BPN Bekasi, 1 Dipecat
-
Mengintip 116 Tanah Dedi Mulyadi: Gubernur Jabar yang Rencanakan SMA Wajib Militer
-
Diperiksa Bareskrim, Kades Segarajaya Ngaku Tak Tahu Soal Pagar Laut Bekasi
-
Blak-blakan Nusron Wahid Keterlibatan Oknum BPN di Kasus Pagar Laut Bekasi, Pejabat hingga Level Kasi
-
Sebut Pengangguran Jadi Faktor Terjadinya Tawuran, Sekda DKI Mau Carikan Pekerjaan Buat Jagoan Kampung
Terpopuler
- Nikita Mirzani Tak Terima Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara: Masa Lebih Parah dari Suami Sandra Dewi
- Viral Video Hadirin Tak Tepuk Tangan Saat Nama Jokowi Disebut, Netizen: Orang Semakin...
- Mengintip 4 Mobil Sherly Tjoanda yang Jadi Gubernur Terkaya Indonesia
- Ayah Kandung El Barack Sempat Telepon Keluarga Jessica Iskandar, Vincent Verhaag: Dia Harus Temui Aku Dulu
- Striker Keturunan Yugoslavia Kirim Kode ke Patrick Kluivert: Usia Saya Tidak Muda Lagi, Tapi Saya Masih Kuat
Pilihan
-
Megawati Hangestri Tampil Menawan, Red Sparks Hempaskan GS Caltex
-
Perbandingan Spesifikasi Infinix Hot 50 Pro+ vs Redmi Note 14, Duel HP 4G Rp 2 Jutaan Terbaru
-
Kisah di Balik Kedipan Lampu Strobo, Beda Warna Beda Arti
-
Perbandingan Spesifikasi Realme C75 vs Redmi Note 14, Duel Sengit HP 4G Rp 2 Jutaan
-
Buntut Ricuh Lawan Persib, Persija Jakarta Dapat Sanksi Berat, Ini Daftarnya
Terkini
-
Sebelum Ditahan KPK, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Sempat Datangi Rumah di Bekasi
-
Patuhi Titah Megawati, Walkot Bekasi Tri Adhianto Pilih Lakukan Kegiatan Ini
-
Mengembangkan Ekosistem Kerajinan Bambu: Perjalanan Bambu Tresno Bersama BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Didemo Murid Sendiri, Kepsek MAN 2 Kota Bekasi Akui Gedung Bocor dan Rusak
-
Muda dan Berani! 850 Siswa MAN 2 Kota Bekasi Demo Transparansi Dana Sekolah