Galih Prasetyo
Kamis, 07 Desember 2023 | 14:49 WIB
Wakepsek SDN Jatimulya 09, Sukaemah (tengah) anggap perundungan dan hinaan kepada Fatir Arya Adinata (12), korban bullying hingga kaki diamputasi sebagai hal biasa (Suara.com/Mae Harsa)

“Jadi saya minta diusut tuntas supaya tidak ada Fatir-Fatir lagi di kemudian hari, karena efeknya bukan hanya kehilangan kaki tapi juga kehilangan nyawa,” pungkasnya.

Sebelumnya, Wakil Kepala Sekolah (Wakepsek) SDN Jatimulya 09 yang juga merupakan Wali Kelas 6, Sukaemah mengatakan bahwa selama ini dirinya tidak pernah melihat adanya aksi olok-olok terhadap Fatir.

“Nah itu yang dikatainnya semacam apa ya, kan saya di kelas terus, kalau ada perundungan pasti lah anak-anak lapor,” kata Sukaemah saat ditemui awak media termasuk SuaraBekaci.id, Selasa (31/10).

Adapun menurutnya, di kalangan kelas 6 SD aksi saling ejek itu merupakan hal yang biasa.

Baca Juga: Perjalanan Kasus Perundungan Fatir Siswa SDN Jatimulya 09, Kaki Diamputasi hingga Hembuskan Nafas Terakhir

“Mungkin kalau bercanda-bercandaan ‘ah lu jelek, ah lu hitam’ mungkin ya namanya sudah kelas 6, sudah biasa kayanya juga. Mungkin menurut Fatir lain lagi kali ya,” ujarnya.

Oleh karenanya, dia bersikukuh bahwa yang dialami Fatir bukan sebuah perundungan melainkan hanya sebuah candaan saja.

“Bercanda ya itu, bukan yang dirundung. Kalau dirundungkan beda lagi ya kekerasan,” tutupnya.

Kontributor : Mae Harsa

Baca Juga: Breaking News! Innalillahi, Fatir Korban Perundungan di Bekasi Meninggal Dunia

Load More