Galih Prasetyo
Kamis, 07 Desember 2023 | 14:49 WIB
Wakepsek SDN Jatimulya 09, Sukaemah (tengah) anggap perundungan dan hinaan kepada Fatir Arya Adinata (12), korban bullying hingga kaki diamputasi sebagai hal biasa (Suara.com/Mae Harsa)

SuaraBekaci.id - Siswa SDN Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, bernama Fatir Arya Adinata (12) yang sempat jadi korban perundungan dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (7/12/2023).

Semasa hidupnya, Fatir sempat mengalami perundungan hingga satu waktu ia diselengkat oleh teman sekolahnya. Tak lama, ia mengalami sakit pada kaki bagian kaki kirinya, hingga akhirnya harus di amputasi.

Kasus yang dialami Fatir sempat dianggap bercandaan belaka oleh guru di sekolahnya. Guru itu adalah Wali Kelasnya yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah SDN Jatimulya 09, bernama Sukaemah. Alhasil, keluarga pun membawa kasus tersebut ke jalur hukum.

Berkait dengan itu, kuasa hukum keluarga Fatir, Mila Ayu Dewata Sari menyebut saat ini kasus hukum perundungan yang dialami Fatir sudah pada tahap penetapan tersangka atau anak berhadapan dengan hukum (ABH).

Baca Juga: Perjalanan Kasus Perundungan Fatir Siswa SDN Jatimulya 09, Kaki Diamputasi hingga Hembuskan Nafas Terakhir

“Untuk kasusnya saat ini terkait laporan Fatir di Polrestro Bekasi itu Alhamdulillah sudah naik statusnya jadi ABH, ABH-nya sudah ditetapkan,” kata Mila di rumah duka, Kamis (7/12/2023).

Seharusnya, proses selanjutnya adalah rekonstruksi namun Fatir telah lebih dulu berpulang.

Siswa SDN Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, bernama Fatir Arya Adinata (12) yang sempat jadi korban perundungan dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (7/12/2023). [Suara.com/Mae Harsa]

Oleh karenanya, Mila pun meminta agar pihak kepolisian untuk turut mengusut guru yang sempat menyepelekan kasus perundungan yang dialami Fatir.

“Tapi karena hari ini Fatir sudah meninggal saya meminta pihak Polres (Metro Bekasi) untuk melibatkan pihak sekolah dan pihak sekolah juga harus turut ikut serta atas kejadian ini semua,” ujar Mila.

“Jangan biarkan oknum-oknum guru yang memberikan statment itu (perundungan) hal yang biasa, dibiarkan bebas, dibiarkan happy-happy di luar sana, tidak punya empati,” imbuhnya.

Baca Juga: Breaking News! Innalillahi, Fatir Korban Perundungan di Bekasi Meninggal Dunia

Mila mengatakan, kasus perundungan tidak bisa dianggap sepele sebab efek ya bisa sampai menyebabkan seseorang meninggal dunia.

Load More