SuaraBekaci.id - Ketua RT setempat, Ratam, membantah bahwa kontrakan di Perumahan Villa Mutiara Gading Jl. Piano IX No. FV/5 Setia Asih, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, menjadi tempat penampungan penjualan ginjal manusia.
Ia mengatakan, bahwa sejauh ini informasi yang didapat kontrakan itu diduga jadi tempat penampungan pendonor ginjal ilegal, yang kemudian bakal diberangkatkan ke Kamboja.
“Baru diduga ada sindikat lah mungkin ya penjualan ginjal tapi gak disini, ini sebatas penampungan orang yang akan di bawa ke Kamboja itu,” kata Ratam, saat ditemui SuaraBekaci.id, Kamis (22/6).
“(Penampungan) pendonornya, eksekusinya di sana (Kamboja) informasinya seperti itu,” sambungnya.
Baca Juga: Geger Kasus Perdagangan Ginjal Manusia di Bekasi, Mabes Polri: Libatkan Jaringan Internasional
Dirinya menceritakan, bahwa mulanya pihak kepolisian dari Polres Metro Bekasi mencari warga yang bernama Muhamad Akmal. Saat itu, Ratam mengaku belum mengenal orang yang dicari itu.
“Awalnya enggak (kenal Muhamad Akmal), karena begitu paginya saya samperin ke situ bahwa ada dia. Muhamad Akmalnya engga (lapor ke RT), karena mungkin dia susulan dari penghuni sebelumnya,” jelasnya.
Saat ditemui Ratam, pada Minggu (18/6) pagi, penghuni kontrakan bernama Muhammad Akmal itu mengaku bekerja di daerah Kalimalang.
“Ya ngobrol saya kan nanya si A siapa, saya nanya kerjanya di mana, di kalimalang. Saya tanya Akmalnya aja,” tutupnya.
Selain tidak mengenal Akmal, Ratam mengaku pada saat proses penggerebekan dirinya tidak ikut mendampingi aparat kepolisian dikarenakan sedang bekerja.
Baca Juga: Ungkap Kasus Perdagangan Ginjal Manusia di Bekasi, Mabes Polri Sebut Libatkan Jaringan Internasional
“(Penggerebekan) dari Polres sama Mabes ya (Polri),” tutupnya
Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menerangkan bahwa proses saat ini masih dilakukan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.
"Masih ada yang harus ditangani, dikembangkan, belum bisa disampaikan (secara detail). Artinya dalam rangka, teknis ya, merupakan bagian daripada penyelidikan penyidik Polda Metro Jaya," kata Ramadhan di Mabes Polri.
Namun, Ramadhan membenarkan bahwa kasus perdagangan ginjal manusia di Bekasi melibatkan jaringan internasional.
"Kalau bicara internasional berarti itu antar negara," katanya.
Kontributor: Mae Harsa
Berita Terkait
-
Misteri Pagar Bambu 2 KM di Bekasi, Warga dan Pemda Tak Tahu!
-
Matikan Rezeki Nelayan! Pagar Laut di Bekasi Sudah Dipatok 9 Bulan Lalu
-
Putus Sekolah karena Biaya? Kartu Bekasi Maju BN Holik Janjikan Pendidikan Gratis
-
Ini Kronologis Atap Stadion Wibawa Mukti Luluh Lantak, Berapa Total Kerugian?
-
1 Jam dari Jakarta, Angin Puting Beliung Luluh Lantak Atap Stadion Wibawa Mukti
Tag
Terpopuler
- Kiper Diaspora dari Jerman Sudah Tiba di Indonesia, Langsung Gabung Skuad Garuda
- Norman Kamaru Sekarang Kerja Apa? Eks Briptu yang Dulu Viral Joget 'Chaiyya Chaiyya'
- Direktur Olahraga Belanda: Saya Pikir Timnas Indonesia Akan...
- Perdana Tunjukan Foto Anak Kedua, Rizky Billar Diprotes: Gusti...
- LHKPN Disorot Eks Penyidik KPK, Netizen Tak Percaya Harta Raffi Ahmad Rp1 Triliun: Napas Dia Aja Setara Gaji UMR
Pilihan
-
Bertemu di Karanganyar, Ahmad Luthfi Tugaskan Relawan Inventarisir Masalah Daerah
-
Dicari Aparat dan Warga, Suami Ini Malah Ditemukan Dugem di Bali
-
HUT Damkar Nasional di Bontang: 3.000 Peserta Hadir, Presiden Prabowo Dijadwalkan Datang, Anggaran Capai Rp 4 Miliar
-
Dinamika Politik Kaltim: MK Masih Berproses, Pelantikan Gubernur Tertunda?
-
Bandara 'VVIP' IKN Terdampak Banjir, Warisan Jokowi Disebut Hanya Kerusakan untuk Bangsa
Terkini
-
Belasan Rumah di Bekasi Utara Dijual Imbas Tower BTN Berdiri Kokoh
-
Pak Dedi Mulyadi Tolong! Warga Bekasi Ketakutan Mati Tertimpa Tower BTS
-
Bahaya! Fenomena di Bekasi: Tower BTS Dibangun di Atas Rumah Warga
-
17 Jam Banjir Kepung Bekasi, Warga Pondok Ungu Ngeluh Gak Bisa Cari Nafkah
-
Tewas Tertimpa Tower di Bekasi, Jasad Rustadi Berhasil Dievakuasi Setelah 2 Hari