Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Kamis, 22 Juni 2023 | 08:00 WIB
Penghuni Kontrakan yang Jadi Markas Penampungan Penjualan Ginjal Manusia Sering ke Masjid (Suara.com/Mae Harsa)

SuaraBekaci.id - Ada cerita lain yang diungkap warga soal penghuni kontrakan di Perumahan Villa Mutiara Gading Jl. Piano IX No. FV/5 Setia Asih, Tarumajaya, Bekasi Regency, Kabupaten Bekasi, yang diduga jadi markas penjualan ginjal manusia.

Murniati (40) mengungkapkan salah satu penghuni kontrakan bernama Akmal dikenalnya sosok cukup sopan dan tidak memiliki gelagat aneh. Bahkan Akmal sering terlihat beribadah ke masjid sekitar kontrakan tersebut.

Murniati ialah istri dari Sudirman, pemilik rumah yang disewa Akmal dan teman-temannya. Karena tak menaruh curiga, Murniati pun mengaku tak mempermasalahkan saat Akmal menunggak biaya sewa.

“Takbiran saya telpon dia mau ngasih lontong sayur, segitunya biar dia nunggak kontrakan, saya tetap baik sama dia,” ucap Muniarti kepada SuaraBekaci.id

Baca Juga: Bos Penghuni Kontrakan yang Jadi Markas Penampungan Ginjal Manusia Pernah Bentak Pemilik Rumah

Murniati juga memiliki cerita lain soal sosok Akmal ini. Menurutnya, pada malam takbiran Idul Fitri 1444 H, Akmal sempat mengaku kepada dirinya bahwa ia berasal dari keluarga broken home.

“Kenapa kamu gak pulang kampung? ‘Buat apa bu saya pulang kampung, saya ini kan keluarga broken home, bapak ibu sudah menikah lagi’ ada dia cerita itu,” cerita Murniati.

Namun, begitu rumah miliknya itu digerebek pihak kepolisian, Murniati mengaku sakit hati karena merasa dikelabui oleh penyewa rumahnya itu.

“Saya di khianatin sama dia, saya begitu baik sama anak itu,” ujarnya.

Hingga kini, dirinya mengaku masih belum menyangka bahwa penyewa kontrakannya itu diduga terlibat dalam kasus berskala internasional itu.

Baca Juga: Sudirman Tak Sangka Penyewa Rumah Miliknya Ditangkap karena Penjualan Ginjal Manusia: Orangnya Lugu

Sementara itu, suami Murniati, Sudirman mengatakan bahwa rumah miliknya itu pada November 2022 disewa oleh seseorang bernama Septian Taher.

Load More