SuaraBekaci.id - Dua pria berinisial TAD dan DE ditangkap polisi usai mengamuk dengan mengacak-acak sayuran salah satu pedagang di Pasar Baru Bekasi, pada Kamis (3/4/2025).
“Sudah kita amankan keduanya pagi ini Pukul 07.30 WIB," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Komisaris Polisi Binsar Hatorangan Sianturi, Jumat (4/3/2025).
Usai ditangkap, kedua pelaku menjalani pemeriksaan dan keduanya terbukti positif menggunakan sabu-sabu.
“Untuk kedua orang ini kita tes urine hasilnya positif sabu,” ujarnya.
Baca Juga:Demo Tolak UU TNI, Pendemo di Bekasi Dilaporkan ke Polisi Gegara Ini
Adapun, aksi kedua pelaku ini sebelumnya viral di media sosial. Dalam video yang beredar, kedua pelaku yang merupakan kakak beradik ini nampak marah-marah ke salah satu pedagang.
Pelaku memaksa pedagang tersebut untuk menutup dagangannya. Salah satu pelaku bahkan terlihat menendang sayuran pedagang tersebut.
Binsar menjelaskan, penendangan tersebut menurut pengakuan pelaku di latar belakangi oleh ucapan pedagang yang dianggap tidak sopan kepada istri pelaku yang saat itu sedang melakukan pungutan.
TAD yang menerima laporan itu kemudian mengantar istrinya pulang. Kemudian TAD kembali ke pasar bersama adiknya DE, keduanya kemudian mengamuk dan melakukan aksi kekerasan terhadap korban.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku memang kerap meminta setoran keamanan kepada sejumlah pedagang di kawasan Pasar Baru Bekasi.
Baca Juga:Cerita Siswa SMAN 21 Bekasi Gagal Ujian Gegara Gedung Sekolah Diterjang Banjir
“kedua orang (pelaku) ini bahwa dia melakukan aksi mengambil iuran ini sudah kurang lebih tiga tahun,” ucapnya.
Pelaku melakukan pemalakan terhadap pedagang setiap hari dengan hasil memalak berkisar Rp 4 - Rp 4,5 juta perbulan.
“Pengakuan yang bersangkutan (hasil pemalakan) digunakan untuk kepentingan sehari-hari,” ucap Binsar.
Efek Buruk Narkotika
Setelah digunakan atau dikonsumsi, narkoba akan larut dan dialirkan melalui darah ke seluruh tubuh, termasuk otak. Berbagai efek pun akan dialami oleh pengguna narkoba, tergantung pada jenis, dosis, dan lamanya pemakaian barang berbahaya tersebut.
Efek stimulan
Beberapa jenis narkoba dapat mempercepat kerja jantung dan otak, misalnya metamfetamin (sabu-sabu), kokain, dan amfetamin.
Alhasil, efek dari bahaya narkoba yang satu ini membuat penggunanya seakan-akan memiliki tenaga ekstra, merasa lebih kuat dan lebih aktif, serta tidak mudah lelah, terutama saat melakukan kegiatan atau aktivitas fisik yang berat.
Efek halusinogen
Halusinasi merupakan efek yang ditimbulkan oleh sebagian besar jenis narkoba, termasuk ganja, ekstasi, dan LSD.
![Sabu-sabu lengkap beserta alat isap diamankam Satpolairud Bontang dari rumah warga di Bontang Kuala. [KlikKaltim.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/07/14/96291-sabu-sabu-lengkap-beserta-alat-isap-diamankan-klikkaltimcom.jpg)
Bahaya narkoba satu ini akan membuat penggunanya seolah-olah melihat suatu hal atau benda yang sebenarnya tidak ada atau tidak nyata. Hal inilah yang menyebabkan narkoba terkadang disebut juga sebagai obat psikedelik.
Efek depresan
Beberapa jenis narkoba, seperti heroin dan ganja, bekerja dengan cara menekan sistem saraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh. Hal ini menimbulkan bahaya narkoba pada penggunanya, seperti perasaan menjadi lebih rileks, mengantuk, napas melambat, tekanan darah menurun, dan detak jantung melemah.
Risiko dan Bahaya Narkoba bagi Kesehatan Tubuh
Berbagai efek yang ditimbulkan dari penggunaan narkoba berkaitan erat dengan risiko terjadinya gangguan kesehatan bagi penggunanya. Berikut ini adalah beberapa risiko kesehatan yang dapat muncul:
1. Gangguan fungsi otak
Narkoba dapat memengaruhi kemampuan berpikir, menurunkan daya ingat dan konsentrasi, serta membuat penderitanya kesulitan untuk mengambil keputusan yang benar.
Hal ini karena menggunakan narkoba dalam jangka panjang dapat memicu perubahan pada sel saraf dalam otak. Bahaya narkoba yang satu ini akan menyebabkan gangguan pada bagian otak yang mengendalikan kemampuan berpikir dan komunikasi.
2. Bingung dan hilang ingatan
Bahaya narkoba selanjutnya berasal dari berbagai kandungan zat di dalamnya, seperti gamma-hydroxybutyrate dan rohypnol, yang dapat menimbulkan efek kebingungan dan hilang ingatan. Pengguna narkoba bahkan juga dapat mengalami gangguan koordinasi gerakan tubuh dan penurunan kesadaran.
3. Halusinasi
Menggunakan narkoba jenis mariyuana atau ganja dapat menyebabkan efek samping berupa halusinasi, peningkatan tekanan darah dan denyut nadi, serta paranoid. Selain itu, mariyuana juga dapat menyebabkan gangguan mental berupa depresi dan gangguan kecemasan.
4. Kecanduan
Hampir semua jenis narkoba, terutama metamfetamin, heroin, dan kokain, menyebabkan kecanduan (adiksi) pada penggunanya.
Bahaya narkoba tersebut akan membuat penggunanya selalu ingin menggunakan narkoba tersebut dan mengalami ketergantungan. Hal ini berarti pengguna narkoba membutuhkan dosis yang lebih tinggi untuk mendapatkan efek yang sama.
5. Gangguan kualitas hidup
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, saat seseorang mulai mengonsumsi narkoba, kemungkinan besar ia akan mengalami kecanduan. Seiring berjalannya waktu, pengguna akan membutuhkan dosis yang lebih tinggi untuk mendapatkan efek yang sama.
Ketika efek narkoba mulai hilang, pengguna akan mengalami gejala putus obat, seperti panik, kesulitan bernapas, mudah marah, dan perasaan ingin kembali mengonsumsi narkoba.
Selain berpengaruh pada tubuh, bahaya narkoba juga dapat mengganggu kualitas hidup penggunanya. Misalnya adalah berurusan dengan pihak kepolisian akibat mencuri demi mendapatkan uang untuk membeli narkoba.
6. Overdosis dan kematian
Penyalahgunaan metamfetamin, opium, dan kokain dapat menyebabkan berbagai efek buruk bagi penggunanya, seperti perilaku psikotik dan kejang.
Penggunaan jenis narkoba tersebut dalam dosis tinggi, bahkan hingga mengalami overdosis, dapat menyebabkan bahaya narkoba lainnya seperti kematian.
7. Risiko terkena penyakit menular
Selain dikonsumsi, narkoba juga bisa disuntikan ke dalam aliran darah. Menggunakan narkoba dengan cara ini, apalagi jika berbagi alat suntik dengan pecandu narkoba lainnya, akan meningkatkan risiko terjadinya penyebaran virus dan terkena penyakit menular.
Bahaya narkoba yang satu ini dapat terjadi karena virus, seperti virus HIV/AIDS atau virus hepatitis, menyebar melalui darah atau cairan tubuh lainnya.
8. Dehidrasi
Beberapa jenis narkoba, seperti ekstasi, dapat memicu dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit. Bila dibiarkan tanpa penanganan, bahaya narkoba satu ini dapat menyebabkan penggunanya mengalami kejang, serangan panik, halusinasi, nyeri dada, dan perilaku agresif.
Kontributor : Mae Harsa