SuaraBekaci.id - Peristiwa pengeroyokan terjadi saat nonton bareng (nobar) Timnas Indonesia U-23 di Karangwitan, Karawang. Sejumlah massa nobar melakuan pengeroyokan terhadap seseorang yang diduga maling.
Pada video yang beredar viral di platform media sosial terlihat, sejumlah massa mengoroyok seseorang berkaos putih diduga maling. Massa melepaskan pukulan dan tendangan ke arah maling itu hingga tak berdaya.
"Detik-detik maling di acara nobar tertangkap di Karangpawitan," nulis narasi pada video seperti dikutip, Selasa (30/4).
Baca juga:
Baca Juga:Penampakan Rumah Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama: Orang Tua Mengungsi
Video aksi pengeroyokan terhadap seseorang diduga maling itu terjadi usai pertandingan Timnas Indonesia U-23 yang dimenangkan oleh Uzbekistan dengan skor 2-0 pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024.
Video ini sontak mendapat banyak komentar dari netizen. Salah satu netizen menyebut bahwa terduga maling itu di posisi sangat tidak tepat karena beraksi usai kekesalan suporter akibat ulah wasit laga Timnas Indonesia U-23.
"Tak ada wasit malingpun jadi," cuit salah satu netizen.
"Udah tau lagi kesel gegara king indo kalah ama dek uzbek. Ya auto bonyok sebagai pelampiasan," sambung akun lainnya.
Timnas Indonesia Gagal ke Final Piala Asia U-23
Baca Juga:Ras Terkuat di Bumi! Emak-emak di Karawang Obrak-abrik Markas Bandar Narkoba
Timnas Indonesia U-23 takluk dengan skor 0-2 melawan Uzbekistan U-23 pada laga semifinal Piala Asia U-23 2024 Qatar di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha.
Dua gol kemenangan Uzbekistan tercipta di babak kedua melalui Khuisain Norchaev pada menit ke-68 dan gol bunuh diri Pratama Arhan pada menit ke-86. Laga ini juga diwarnai kartu merah Rizky Ridho pada menit ke-83 setelah review Video Assistant Review (VAR) yang dipimpin Sivakorn Pu-Udom.
Baca juga:
Di laga ini, gol Muhammad Ferarri juga sempat dianulir oleh wasit. Ferarri Ferarri mengaku sangat kecewa karena gol yang dia cetak ke gawang Uzbekistan dianulir wasit asal China Shen Yinhao yang memimpin pertandingan.
Pada menit ke 63 ribuan suporter Indonesia bersorak menyambut gol yang dicetak lewat tendangan keras Ferarri yang memanfaatkan bola liar di depan gawang Uzbekistan.
Gol tersebut berawal dari crossing Pratama Arhan dari sisi kanan, bola menjangkau Ramadhan Sananta yang berduel dengan kiper Uzbekistan. Bola muntah kemudian bisa diteruskan Sananta ke Ferarri yang dengan sigap melakukan tendangan keras yang masuk dengan sempurna ke gawang Uzbekistan.
Wasit kemudian mengecek VAR sebab terindikasi offside. Setelah melihat tayangan Video Assistant Review (VAR), wasit menganulir gol yang dicetak Ferarri tersebut karena sebelumnya Ramadhan Sananta telah berada dalam posisi offside. Dari tayangan VAR yang diputar berulang-ulang memang kaki Ramdhan Sananta sedikit berada di depan pemain paling belakang Uzbekistan.
"Jelas saya sangat kecewa tadi gol saya dianulir. Saya kecewa dengan keputusan wasit," kata Ferari dalam wawancara resmi seusai pertandingan.
Menurut pemain asal Persija Jakarta ini, Timnas Indonesia sudah bermain sangat baik tapi keberuntungan belum berpihak kepada Garuda Muda.
"Walau kecewa, tapi kita masih punya peluang lolos ke Olimpiade Paris. Besok dalam perebutan tempat ketiga kita akan berusaha sekuat tenaga untuk menang dan merebut tiket ke Olimpiade," kata Ferarri yang sempat melakukan selebrasi gol dengan sujud syukur.