- Ibu Penjual Jasa Tukar Uang Buat Lebaran 2023 Dirampok di Kalimalang, Korban Merugi Rp30 Juta
“Sama pelanggan saya aja yang sering belanja puluhan juta, angkat tangan saya. Sudah saya info ‘pak sebelumnya coba cari dulu deh di bank kalau dapet, karena ini mahal, saya gak tega bikin 15 persen sama abang’,” tutur A menirukan percakapannya kepada pelanggannya.
A mengatakan, kenaikan tarif jasa 15 persen ini membuat pendapatannya tahun ini dipastikan akan turun drastis di bandingkan tahun lalu. Kendati demikian, dia tidak berkenan merinci total keuntungan yang biasa dia dapatkan dari menyediakan jasa tukar uang ini.
“Kalau tahun lalu puji Tuhan saya dapat buat bayar semester anak, anak saya kuliah di UI,” ucapnya.
Selain A, penjaja jasa tukar uang lainnya E (35) juga mengeluhkan sepinya minat penukaran jasa tukar uang tahun ini.
Baca Juga:Raih Kursi di DPR, Herkos Mundur Demi jadi Calon Walkot Bekasi: Pesaing Kuat Kaesang?
“Tahun ini agak sepi sih karena harga barang naik. Tahun kemarin masih 10 persen, tahun ini 15 persen jadi peminatnya kurang,” kata E di lokasi.
E mengaku baru tahun ini menjadi penjaja jasa tukar uang di Kalimalang Bekasi. Sebelumnya, dia bekerja sebagai pembawa alat berat di Pekanbaru, Riau.
Sepinya peminat jasa tukar uang di tahun ini ia katakan sesuai dengan keluh penjual lainnya. Selain itu, dia juga merasa setiap pelanggan yang datang ke tempatnya kaget ketika mendengar tarif jasa yang ditawarkan sebesar 15 persen.
“Karena naiknya drastis juga yang beli kaget sekarang, jadi kurang banyak peminat dari kemarin,” ucapnya.
Selama hampir dua minggu, E mengaku baru sekitar Rp50 juta uang yang ditukarkan kepadanya. Dalam sehari, paling banyak total uang yang ditukarkan kepadanya hanya berkisar Rp5 juta.
Baca Juga:Jadwal Buka Puasa 5 April 2024 Untuk Wilayah Bekasi dan Sekitarnya
E menyebut, nantinya dia akan mendapatkan upah sebesar 2 persen dari total omzet yang ia dapatkan dalam satu hari. Sisanya, uang akan disetorkan kepada Bos yang enggan disebutkan latar belakangnya.