SuaraBekaci.id - Seorang pria berinisial R (28) tewas dikeroyok sejumlah orang tak dikenal di wilayah Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Selasa (19/12/2023).
R dikeroyok lantaran diteriaki maling setelah melakukan open booking online (BO) di wilayah Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.
Kakak korban, Syukur (35) mengungkap, mulanya pihak keluarga mendapat informasi yang keliru. Pasalnya, R disebut tewas lantaran menjambret handphone seorang wanita yang diduga teman kencannya.
“Adik saya yang kedua atau kakaknya almarhum itu mengurusi surat-surat di kepolisian dan dia bertemu dengan cewek tersebut di Polsek Cikarang Utara. Di dalam laporan tersebut tertulis kalau adik saya itu menjambret handphone milik wanita tersebut saat ia sedang berjalan menuju warteg (warung tegal),” kata Syukur saat dikonfirmasi SuaraBekaci.id, Minggu (24/12/2023).
Baca Juga:Open BO Berujung Maut, Pemuda di Cikarang Dihajar hingga Tewas: Korban Diteriaki Jambret
Saat di kepolisian, keluarga R juga diminta untuk tidak melanjutkan kasus tersebut ke jalur hukum. Keluarga R pun sepakat dengan hal tersebut.
Namun keesokan harinya, tepatnya pada 20 Desember 2023, Syukur mendapat video pengeroyokan terhadap R. Dalam video tersebut disebutkan, bahwa R dikeroyok lantaran open BO bukan karena menjambret.
Syukur kemudian mencari informasi dan alat bukti lainnya. Dibantu dengan teman-teman R, akhirnya pada 21 Desember 2023 Syukur berhasil mendapatkan alat bukti berupa rekaman CCTV.
“Pas liat CCTV, fakta di lapangan adik saya itu datang ke kontrakan tersebut bersama temannya (bernama Afif). Adek saya itu benar kalau dia itu open BO ke si cewek tersebut dan masuk ke kontrakan,” ujar Syukur.
“Jalan ke kontrakan itu sekitar jam 3.48 WIB terus kemudian di jam 3.55 WIB, adik saya itu keluar dari kontrakan sambil lari dan diteriaki maling oleh cewek tersebut dan beberapa orang yang ngejar dia,” sambungnya.
Baca Juga:Saat Gibran 'Digendong' Kaesang di Bekasi, Sekjen PSI: InsyaAllah Masyarakat Paham
Berbekal rekaman CCTV, Syukur akhirnya membuat laporan ke kepolisian atas peristiwa yang menimpa sang adik.
“Intinya dari kejadian ini, saya menyayangkan dari pihak Polsek Cikarang Utara kenapa bisa langsung menerima dan meminta keluarga kami untuk tidak melanjutkan perkara tersebut,” ucapnya.
Syukur juga menyayangkan, adanya penggiringan opini yang salah terhadap sang adik, hingga membuat R tewas karena dipukuli oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Kendati demikian, Syukur berharap kasus yang menimpa R dapat diusut tuntas dan pihak yang tidak bertanggung jawab bisa dihukum dengan adil.
“Harapan keluarga tentu saja para si pelaku di hukum dengan seberat-beratnya, dan si wanita dengan laporan palsunya dan ikut andil mengundang masa sehingga adik saya dikeroyok dan meninggal dunia ikut diadili juga,” tandasnya.
Sebelumnya, peristiwa pengeroyokan hingga membuat R meninggal dunia viral di media sosial.
Dari video yang diunggah akun Instagram @jurnalperistiwa_official, terlihta rekaman CCTV saat korban tunggang langgang menghindari sejumlah orang yang mengejarnya.
Terlihat di CCTV sejumlah orang berlari mengejar korban. Di video itu kemudian terlihat R sudah tak bernyawa berlumuran darah di jalanan.
Kontributor : Mae Harsa