SuaraBekaci.id - Peristiwa tabrak lari menewaskan lansia bernama Achmad Zaini (72) terjadi di Jalan Cempaka Raya, Jatibening, Pondok Gede, Kota Bekasi, Minggu (5/11/2023) dini hari.
Anak korban, Fitriana Zaini (36) mengungkap, korban tewas usai ditabrak lari oleh sebuah kendaraan roda empat berwarna hitam.
“Waktu itu ada satu orang lewat, dia tahunya setelah ada benturan keras kencang dan bapak teriak ‘Allahuakbar’, dia melihat mobil itu mobil hitam semacam Agya atau Ayla, pokoknya mobil dua baris,” terang Fitriana saat ditemui dikediamannya, Jumat (10/11/2023).
Dari rekaman CCTV yang menyorot tempat kejadian perkara (TKP), terlihat mobil hitam itu sempat berhenti sejenak usai menabrak korban.
“Kalau dari CCTV dia (pelaku tabrak lari) sempat berhenti sejenak, tapi langsung tancap gas lagi,” ujarnya.
Kendati demikian, Fitriana mengatakan, warga yang melihat langsung kejadian itu mengaku tidak sempat memperhatikan mobil tersebut secara detail.
“Saat itu dia (saksi) enggak jelas lihatnya apa, dia (mobilnya) jalan terlalu ke kanan, saksi gak sempat ngapalin (plat nomor),” ucapnya.
Fitriana bersama keluarga telah mengecek beberapa CCTV untuk menelusuri mobil tersebut. Namun, dari 6 CCTV yang telah dilihat hasilnya nihil.
Tak ada satupun kamera CCTV yang mampu berhasil menyorot nomor polisi dari mobil hitam itu. Dalam video CCTV, hanya terlihat mobil itu melaju sangat kencang.
“Terus sampai sekarang kita sudah coba cari CCTV secara pribadi ya bukan dari pihak polisi, dari pintu masuk sana sampai ke Galaxy kita belum ketemu platnya, sudah dicek di jam yang sama,” ujarnya.
Meski hingga kini pelaku tabrak lari sang ayah belum diketahui, Fitriana mengaku belum melaporkan kasus tersebut ke pihak polisi.
Fitriana masih harus mengurus beberapa dokumen penting milik sang ayah. Setelah rampung, barulah ia berencana akan membuat laporan polisi terkait pengusutan pelaku tabrak lari.
Kasus Tabrak Lari Lansia di Bekasi
Seorang lansia bernama Achmad Zaini (72) meninggal dunia usai di tabrak lari di Jalan Cempaka Raya, Jatibening, Pondok Gede, Kota Bekasi, pada Minggu (5/11/2023).
Anak korban, Fitriana Zaini mengatakan, peristiwa itu terjadi sekira pukul 04.00 WIB, saat itu sang ayah hendak ke masjid Al Hadiqoh, Jatibening, untuk melaksanakan salat subuh.
“Bapak keluar 03.58 WIB (mau ke masjid), peristiwanya sekitar jam 04.00 WIB lah,” kata Fitriana saat ditemui di kediamannya oleh awak media termasuk SuaraBekaci.id, Jumat (10/11/2023).
Fitriana menyebut, dari dalam rumah adiknya yang tinggal bersama sang ayah sempat mendengar suara benturan keras. Namun, adiknya tidak segera keluar rumah dan menghiraukan suara tersebut.
Tak berselang lama, tiba-tiba datang salah satu warga mengetuk pintu rumah korban, mengabarkan ke anak korban bahwa ada seorang pria kecelakaan dan sudah tergeletak di TKP yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari rumah itu.
“Ada orang ke rumah, ngasih tahu ada yang kecelakaan, sudah tergeletak. Dia nanya bapaknya bukan (kata warga),” ujarnya.
Adik Fitriana saat itu langsung mendatangi TKP yang sudah ramai oleh beberapa warga. Saat itu, sang adik melihat korban sudah tergeletak di tepi jalan dengan kondisi berlumuran darah pada bagian kepala.
Kondisi korban saat itu masih bernapas dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun, rumah sakit itu ternyata tidak memiliki alat yang lengkap, sehingga korban harus di rujuk ke RS Polri Keramat Jati.
“Karena memang pendarahannya hebat banget darah ga berhenti-berhenti, dia (dokter) bilang di sini ga ada dokter saraf jadi kami rujuk ke RS Polri (Kramat Jati),” jelasnya.
Sekitar pukul 06.00 WIB, korban sampai di RS Polri Kramat Jati dan langsung mendapat penanganan medis. Nahas, satu jam setelahnya dokter menyatakan bahwa korban telah meninggal dunia.
Kontributor : Mae Harsa