Sementara itu, Eko (60) tetangga yang persis di sebelah rumah kontrakan punya cerita lain soal listrik. Rumah kontrakan yang akhirnya disewa Duloh menumpang listrik dari rumah Eko.
Keberadaan Duloh sudah tidak terlihat oleh Eko sejak pertemuan pertama. Eko bahkan sempat bertanya kepada Jeding, kapan rumah itu ditempati.
"Mau nempatin kapan? saya sempet nanya itu sama yang punya kontrakan," ujar Eko.
Ia penasaran karena setelah rumah diperbaiki dan dipasangi listrik, mendekati akhir bulan belum ada penghuni yang menempati.
Baca Juga:Polisi Buka Peluang Jerat Tersangka Serial Killer Wowon Cs Pasal Pencucian Uang
Eko mengatakan bahwa ia juga tak menyadari rumah itu akhirnya ditempati. Sengetahuannya, ia hanya melihat dari lampu di halaman teras sering dimatikan jika siang hari.
"Enggak tau kapan mereka datang, Patokannya lampu, karena enggak pernah saya matiin, 'ko siang lampu mati' mikirnya 'oh kayanya udah ada yang nempatin'," kata Eko.
"Terus kemudian barulah ada (orang) yang keluar itu. Yang kondisinya sehat (M Dede Solehudin)," sambungnya.
Eko juga mengaku sempat menaruh curiga dengan Duloh. Hal ini lantaran di awal bertemu, Duloh sempat berujar rumah itu untuk rekan kerjanya, bukan satu keluarga.
Nasi sudah jadi bubur. Jeding sekarang hanya gerutu sendiri, bangunan peninggalan mertuanya jadi tempat jagal pembunuh berantai, Wowon cs.
Baca Juga:Cerita Kejam Pembunuh Berantai Wowon Cs, Kisahnya Lebih Ngeri Dibanding Film Horor
Namun di sisi lain, ia panjatkan puji syukur kepada sang kuasa karena rumah kontrakannya menjadi pemutus pembunuhan berantai.