SuaraBekaci.id - Kawasan Jatiasih, Kota Bekasi, menjadi salah satu titik terparah yang dilanda banjir akibat hujan deras sejak Senin (3/3) malam sampai Selasa (4/3/2025).
Bahkan, ketinggian air yang terus meningkat telah menenggelamkan rumah warga di kompleks perumahan Villa Nusa Indah.
Hal tersebut memaksa sebagian dari warga perumahan itu mengungsi ke daerah lain.
"Beberapa warga yang mempunyai 2 lantai memilih bertahan, sementara yang 1 lantai, memilih mengungsi," tulis akun Instagram @bekasi.terkini, yang mengunggah video kondisi perumahan yang ditenggelamkan banjir.
Baca Juga:Kota Bekasi Lumpuh! Banjir Terburuk Sejak 2016
Berdasarkan pantauan di lokasi, warga yang memiliki rumah dua lantai memilih bertahan di lantai atas, sementara pemilik rumah satu lantai terpaksa mencari tempat pengungsian.
Banjir ini terjadi akibat luapan Kali Bekasi yang tidak mampu menampung debit air yang meningkat sejak pukul 01.00 WIB.
Kenaikan debit air ini dipicu oleh aliran dari Kali Cikeas dan Kali Cileungsi yang membawa volume air lebih besar dari biasanya.
Derasnya arus menyebabkan air meluap ke pemukiman, merendam akses jalan dan rumah warga hingga nyaris tidak terlihat.
Jatiasih terparah
Baca Juga:Nyangkut di Tiang Listrik, Satu Mobil Terseret Arus Banjir Bekasi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi melaporkan bahwa 20 titik di Kota Bekasi terendam banjir pada Selasa (4/3/2025).
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bekasi, Priadi Santoso, menjelaskan bahwa curah hujan tinggi sejak Senin (3/3/2025) menjadi penyebab utama banjir di berbagai wilayah Bekasi.
Selain itu, hujan yang mengguyur wilayah Bogor turut meningkatkan debit air di hulu Sungai Cikeas dan Sungai Cileungsi, menyebabkan luapan yang berdampak ke Kota Bekasi.
"Hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung dalam durasi lama di wilayah hulu Kali Bekasi dan wilayah Kota Bekasi dari sore hingga malam hari mengakibatkan peningkatan debit air dan menyebabkan banjir di beberapa wilayah Kota Bekasi," ujar Priadi.
BPBD mencatat bahwa 20 titik banjir tersebar di tujuh kecamatan, yaitu Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, dan Rawalumbu. Ketinggian air bervariasi antara 20 sentimeter hingga 3 meter.
Camat Jatiasih, Ashari, menyebutkan wilayahnya mengalami dampak banjir yang cukup parah dengan empat titik utama yang terendam air.
"Untuk perumahan yang krusial ada empat titik utama. Pertama di Pondok Gede Permai (PGP) itu sekitar 3-4 RW, kemudian di Villa Jatirasa RW11 dan RW12, Pondok Mitra Lestari, serta Kemang Ifi," ungkapnya, Selasa (4/3/2025).
Dari hasil monitoring, tiga wilayah mengalami ketinggian air di atas 3 meter.
"Yang terendah saat ini di Kemang Ifi dengan ketinggian di atas 1 meter. Namun, untuk PGP, Villa Jatirasa, dan Pondok Mitra Lestari, ketinggian air rata-rata di atas 3 meter," tambahnya.
Banjir di Kota Bekasi berdampak pada sekitar 10 ribu kepala keluarga. Hingga saat ini, proses evakuasi masih berlangsung, dengan prioritas pada kelompok rentan seperti ibu hamil, anak-anak, dan lansia.
"Evakuasi sudah dilakukan di wilayah Jatirasa, termasuk satu keluarga yang terdiri dari ibu hamil dan anak-anak, serta beberapa lansia, sekitar lebih dari 10 orang. Namun, kami masih menunggu situasi lebih kondusif untuk evakuasi lebih lanjut," jelas Ashari.
Warga yang berhasil dievakuasi akan ditampung di tempat ibadah dan gedung BNPB sebagai lokasi pengungsian sementara.
Kontributor : Rizky Islam