Fakta-fakta Si Algojo Duloh
Si algojo Duloh diketahui ternyata berprofesi sebagai pedagang es cincau yang berkeliling dan biasa mangkal di SDN Ciketing Udik III Kota Bekasi.
Dari jualan es cincau, Duloh mengaku mendapatkan uang sebesar Rp 300.000 sampai 500.000 per hari.
Rekan sesama pedagang, Narto (33) mengaku bahwa seminggu di rumah kontrakan nomor 18, Duloh sempat berpamitan untuk pulang ke Cianjur. Duloh beralasan ada keluarga sakit.
Baca Juga:Polisi Buka Peluang Jerat Tersangka Serial Killer Wowon Cs Pasal Pencucian Uang
Narto juga menyebut bahwa Duloh sesumbar bahwa ia memiliki kemampuan menyembuhkan orang sakit. Duloh menyebut metode menyembuhkan orang sakit dengan cara mengirimkan doa.
"Dia bilang mau pulang dulu, anak dan cucunya sakit, ya saya bilang yaudah 'Bah tengokin dulu'. Saya juga bilang, kan abah bisa nyembuhin," ungkap Narto.
Faktanya, Duloh di hari pembunuhan menyuruh Dede Solehudin untuk membeli 5 bungku kopi hitam. Duloh datang ke kontrakan satu hari sebelum mengeksekusi Ai Maimunah dan anak-anaknya.
Dede diduga dijadikan tumbal oleh Duloh dan Aki Wowon demi menghapus jejak. Mendapat perintah Duloh, Dede kemudian membeli kopi hitam di warung Ami.
"Biasanya sekeluarga itu kalau beli kopi Good Day yang merah, tapi malem itu beli kopi item yang beli mang Dede," ucap Ami.
Baca Juga:Cerita Kejam Pembunuh Berantai Wowon Cs, Kisahnya Lebih Ngeri Dibanding Film Horor
Dede menurut hasil penyelidikan pihak kepolisian diduga terlibat di kasus pembunuhan Cianjur, Jawa Barat.