Bocah SMP di Bekasi Putus Sekolah karena Gagal Ginjal Kronis, Seminggu Sekali Cuci Darah

"Enggak ada bantuan lain, cuma kemarin kita sudah nerima 200.000 ya dari kelurahan," tambah Warsih.

Galih Prasetyo
Sabtu, 22 Oktober 2022 | 18:02 WIB
Bocah SMP di Bekasi Putus Sekolah karena Gagal Ginjal Kronis, Seminggu Sekali Cuci Darah
Ibu dari bocah penderita Gagal Ginjal Kronis saat di temui di rumahnya di kp. pintu air rt 004 rw 004 kel. Harapan Mulya, Medan Satria, Kota Bekasi (Suara.com/Danan Arya)

SuaraBekaci.id - Seorang bocah kelas tiga sekokah menengah Pertama (SMP) tidak bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMA) karena sakit gagal ginjal kronis yang di alami

Anak tersebut bernama Fikrul Hilmi yang tinggal di Kampung pintu air, RT 04 RW 03, Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi. Fikrul menderita penyakit gagal ginjal kronis sejak Oktober 2021. 

Sang ibu Warsih Yanti, yang melihat anaknya divonis gagal ginjal kronis memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan sang anak ke jenjang SMA, karena ingin anaknya sembuh terlebih dahulu.

"Karena dia mau sembuh dulu dari penyakitnya, tapi keinginan untuk sekolah masih ada," ucap Warsih saat ditemui wartawan termasuk SuaraBekaci.id, pada Sabtu (22/10/2022).

Baca Juga:Pasien Anak Gagal Ginjal Akut Bertambah, RSMH Palembang Siapkan Tim Khusus

Warsih menyebut bahwa anaknya sempat mengikuti ujian tingkat akhir pada bulan Mei 2022 akan tetapi hingga saat ini Hilmi tidak melanjutkan ke jenjang SMA.

"Waktu itu masih sempet ngikutin ujian ya lewat daring, bulan mei untuk akhir ujian penentuan kelulusan, nah semenjak itu sampe sekarang belum bisa sekolah," ucapnya.

Meski begitu dirinya hingga saat ini belum ada dari pihak pemerintah kota (pemkot) Bekasi yang mengujungi atau menemui dirinya.

"Saya belum ada (Pemkot Bekasi), cuma kemarin ada pihak kelurahan datang kemari lihat anak dan dia mengatakan ingin membantu masalah angkutan yang akan dipergunakan ke RSCM,"

Dirinya juga sempat di jenguk oleh pihak kelurahan Harapan mulya dan memberikan uang sebesar, "Enggak ada bantuan lain, cuma kemarin kita sudah nerima 200.000 ya dari kelurahan," tambah Warsih.

Baca Juga:Pemerintah Akhirnya Temukan Obat Gagal Ginjal Akut Pada Anak!

Akan tetapi Warsih menuturkan bahwa biaya operasional yang dikeluarkan dirinya untuk membawa sang anak ke RSCM.

"Kalau seminggu untuk ke RSCM selama tiga hari (lalu) saya harus mengeluarkan biaya 500.000," keluh Warsih.

Kesehariannya saat ini Warsuh hanya bisa mengantarkan sang anak ke Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo (RSCM), untuk melakukan cuci darah.

"Sampe sekarang tetep seminggu sekali cuci darahnya," ucapnya.

Kontributor : Danan Arya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini