Putus Rantai Peredaran Narkoba, Penjabat Gubernur DKI Kerahkan Petugas Lakukan Tes Urine di Kampus

"Petugas, lab, dari Dinas Kesehatan juga bisa nanti kami bersama-sama," kata Heru.

Erick Tanjung
Kamis, 20 Oktober 2022 | 18:36 WIB
Putus Rantai Peredaran Narkoba, Penjabat Gubernur DKI Kerahkan Petugas Lakukan Tes Urine di Kampus
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. [Dok. Biro Pers Setpres]

SuaraBekaci.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengerahkan petugas dan laboratorium untuk melakukan tes urine di kampus guna memutus rantai peredaran narkoba.

"Petugas, lab, dari Dinas Kesehatan juga bisa nanti kami bersama-sama," kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat meninjau Labkesda DKI Jakarta, Kamis (20/10/2022).

Ia menilai tes urine menyasar mahasiswa tersebut merupakan program yang bagus untuk mencegah peredaran narkoba meluas. "Itu program bagus, nanti bersama Dinas Pendidikan juga," ujarnya.

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Polisi Mukti Juharsa mengatakan, pihaknya sedang membangun komunikasi dengan beberapa universitas untuk rutin melakukan tes urine.

Baca Juga:Pj Gubernur DKI Sebut Kebakaran Kubah Masjid JIC Gegara Kelalaian Pekerja Bangunan

Mukti mengatakan, program tersebut diharapkan bisa menjadikan kampus sebagai barikade untuk menekan peredaran narkoba dan penjaga moral masyarakat khususnya mahasiswa.

Tujuan utamanya adalah menekan angka pengguna narkotika di Indonesia dan khususnya Jakarta.

"Kami akan joint dengan beberapa universitas untuk tes urine bersama. Semoga program ini bisa sukses dan lancar menekan angka pengguna yang akan di Jakarta dan Indonesia," tutur Mukti, Rabu (19/10).

Mukti menargetkan program tersebut akan dilaksanakan pada November 2022 dengan target menggandeng kampus sebanyak mungkin serta frekuensi satu kali tes per bulan.

Adapun latar belakang program tersebut adalah kenaikan jumlah pengguna narkotika di Indonesia menurut data yang diterbitkan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). Data pengguna narkotika versi BNN mencatat kenaikan pengguna narkotika dari 1,8 persen pada 2019 menjadi 1,95 persen pada 2021.

Risiko perempuan terpapar narkotika juga meningkat dari 0,20 persen pada 2019 menjadi 1,21 persen pada 2021. Data tersebut juga menyebutkan sebanyak 88,4 persen penyalahgunaan disebabkan oleh pengaruh teman.

Baca Juga:Guru SMAN 52 Edi Sarwono Diduga Intoleran Belum Dipecat, Pj Gubernur DKI: Masih Diperiksa Inspektorat

Sementara untuk tiga alasan utama penyalahgunaan narkoba adalah pertama karena ajakan atau bujukan teman, kedua ingin mencoba, ketiga untuk bersenang-senang. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini