SuaraBekaci.id - Publik dibuat merinding melihat rekaman video CCTV sebuah lift apartemen di Jakarta Timur yang memperlihatkan gestur pelaku pembunuhan wanita dengan inisial AYR yang jasadnya dibuang ke bawah tol Becakayu, Kota Bekasi.
Dalam rekaman CCTV yang beredar viral di laman sosial media itu, terlihat pelaku R dengan kepala plontos masuk ke dalam lift dengan mendorong sebuah troli.
Di troli tersebut terlihat berisi sebuah tas besar berwarna biru di bagian atas, lalu ada kardus, plastik hitam besar di bawahnya. Selain itu terlihat juga bantal dan guling berwarna putih. Diduga plastik itu berisi jasad AYR.
Pelaku R yang kenakan kaos berwarna abu-abu dan bercelana pendek. Di dalam lift sudah terisi seorang pria. Saat masuk ke dalam lift itu, pelaku R sempat lemparkan senyum kepada pria tersebut.
Baca Juga:Penemuan Mayat Pria Tak Dikenal di Semak-semak Walantaka Serang Bikin Geger
Pelaku R lalu terlihat memainkan sebuah tali di kedua tangannya. Saat pintu lift tertutup, R sama sekali tidak menunjukkan wajah panik.
Saat lift berjalan, pintu lift kemudian terbuka dan seorang pria lainnya ikut naik. Pelaku R kembali melemparkan senyum saat pria lain masuk ke dalam lift.
Rekaman CCTV ini pun membuat publik merinding ketakutan melihat gestur R tersebut.
"ramah ga selalu baik, ternyata ramah untuk menutupi sesuatu juga ya," tulis salah satu netizen diunggahan akun Instagram Bekasi24jam
"Pro bangeeet, ga ada ekspresi panik , takut atau cemas," sambung akun lainnya. "psikopat banget," tambung netizen.
Baca Juga:Mayat Wanita Terbungkus Plastik di Bekasi Dibunuh Rekan Kerja: Berawal dari Obrolan Soal Podcast
"Serem bgt anjir senyumannya," tulis akun lainnya.
Sementara itu, dari keterangan pihak kepolisian juga didapat dugaan sementara motif pelaku tega habisi nyawa korban.
Menurut Kombes Hengki Haryadi, dugaan sementara ialah sakit hati. R sendiri merupakan rekan kerja korban.
Peristiwa sadis ini menurut keterangan Kombes Hengki berawal saat pelaku R mengajak korban untuk ke apartemen. Di sana, pelaku mengajak ngobrol korban soal podcast.
"Jadi korban dengan tersangka ini rekan kerja. Tersangka mengajak korban ke apartemen. Setibanya di apartemen, mereka ngobrol soal podcast," ucap Hengki kepada awak media.
Hengki menyebut bahwa dari obrolan itu, tersangka R diduga sakit hati karena ucapan korban.
Akan tetapi, menurut keterangan dari Kombes Hengki bahwa tim penyidik masih menggali motif tersebut. Hal ini lantaran barang korban dibawa tersangka.
"Kami masih menggali soal motif. Keterangan sementara karena sakit hati, tetapi masih kami dalami karena ada barang-barang korban yang diambil," ungkap Kombes Hengki.