SuaraBekaci.id - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Jawa Timur mewacanakan kursi stadion disesuaikan data penonton yang menyaksikan langsung pertandingan di lapangan, terutama untuk klub-klub besar.
Wacana penerapan peraturan itu muncul setelah peristiwa di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang merenggut nyawa 125 orang dan ratusan orang lainnya dirawat di rumah sakit pada Sabtu (1/10/2022), malam.
Ketua PSSI Jawa Timur Ahmad Riyadh optimistis wacana akan terlaksana.
Wacana ini untuk memastikan rincian data pendukung klub yang menyaksikan pertandingan secara langsung.
Baca Juga:Terungkap Polisi Lepaskan Gas Air Mata Sengaja atau Tidak? Kompolnas Bilang Ada yang Perlu Ditata
“Ke depan sudah ada aturannya bahwa stadion nanti itu, diharapkan yang utama-utama, klub-klub besar itu by name by number (sesuai nama dan kursi). Jadi, nama dan nomor kursinya sama,” ujar Riyadh dalam laporan Beritajatim, Selasa (4/10/2022).
“Itu yang nomor satu, bisa dideteksi yang duduk di kursi siapa datanya. Database suporter juga harus ada database-nya. Untuk tahu siapa suporternya, dari golongan siapa, umur berapa, ada pemetaannya masing-masing,” Riyadh menambahkan.
“Jadi kerja tim atau klub itu bukan hanya tim yang turun di lapangan saja, tapi bagaimana tim yang di luar lapangan. Karena aturannya tiga jam setelah pertandingan itu masih tanggung jawab klub. Orang masih jalan itu diperkirakan lima kilometer area itu dari stadion bisa terurai ke rumah masing-masing, itulah tanggung jawab klub,” kata Riyadh.
Wacana aturan baru ini, menurut Riyadh, kemungkinan belum bisa diterapkan pada sisa musim Liga 1.
“Nggak (dilaksanakan saat Liga 1), tapi ini satu keniscayaan, kita sudah membenahi perwasitan, membenahi apa, tinggal nanti ini sedikit demi sedikit harus. Karena euforianya sangat luar biasa, nggak siap timnya kalah, tapi kalau nomor kursinya kita wajibkan, memang beberapa stadion ada yang sudah menggunakan kursi single-nya, tapi nggak semuanya. Kita pengen ada nomornya dari tiketnya yang dibeli oleh si A, tidak apa-apa orang beli tiket 50, tapi itu tanggung jawab satu orang. Sedikit demi sedikit kita masih ajukan regulasi ini,” kata dia.
Aturan penyelenggaraan pertandingan itu diharapkan tidak terulang peristiwa di Stadion Kanjuruhan.