Sementara menurut sejarahwan Bekasi, Ali Anwar akibat pemberontakan etnis Tionghoa di wilayah Batavia pada tahun 1740-an, banyak dari mereka yang memilih pindah ke Bekasi.
Pada tahun 1750-an etnis Tionghoa yang selamat dapat berbaur dengan warga asli Bekasi.
"Daerah yang paling ramai pada saat itu ya pada saat itu tentu pasar proyek bekasi," kata Ali.
Pasar Proyek Bekasi dan Masyarakat Tionghoa
Baca Juga:Ridwan Kamil Sebut Ada 492 Orang Probable Omicron yang Tersebar di Bogor, Depok dan Bekasi
Ali juga menceritakan sebelum masuknya etnis Tionghoa wilayah Bekasi, Pasar Bekasi sudah terbentuk cukup lama.
Pasar Bekasi yang saat ini bernama Pasar Proyek Bekasi menjadi pasar karena dilalui oleh sungai atau Kali Bekasi dengan menghubungkan kali Cilengsi dan kali Cikeas.
"Pasar Bekasi itu terbentuk karna memang sudah ada masyarakatnya (warga asli Bekasi) dan terjadinya hubungan mutualistik antar masyarakat di daerah pedalaman dengan masyarakat di daerah pantai," jelasnya.
"Titik temunya itu kemudian menjadi menjadi Pasar Bekasi," lanjutnya.
Etnis Tionghoa yang berhasil masuk ke wilayah Bekasi berbaur dengan warga asli dan berbisnis dengan membuat toko-toko.
"Jadilah Pasar Bekasi menjadi ramai antar berbagai suku dan etnis di Bekasi Pada saat itu," jelas Ali.