Waduh, Kasus Covid-19 di Kabupaten Bekasi Kembali Naik, Puluhan Warga Positif

Saat ini Kabupaten Bekasi menyandang status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level dua.

Andi Ahmad S
Rabu, 01 Desember 2021 | 12:33 WIB
Waduh, Kasus Covid-19 di Kabupaten Bekasi Kembali Naik, Puluhan Warga Positif
Ilustrasi kasus Covid-19 di Bekasi. [Dok.Istimewa]

SuaraBekaci.id - Kenaikan kasus Covid-19 di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat kembali terjadi pada Selasa (30/11/2021) kemarin, total ada puluhan warga terkonfirmasi Covid-19.

Saat ini Kabupaten Bekasi menyandang status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level dua.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah di Cikarang, mengatakan level kewaspadaan COVID-19 Kabupaten Bekasi naik bersama daerah lain di wilayah aglomerasi Jabodetabek termasuk Kota Bogor.

Peningkatan level pembatasan itu tertuang dalam Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 63 Tahun 2021 tentang PPKM Level 3, 2 dan 1 COVID-19 di Jawa dan Bali.

Baca Juga:Atlet Peraih Emas PON Papua Dapat Bonus dari Pemkot Bekasi Rp 100 Juta

Ia mengatakan peningkatan level pembatasan itu disebabkan penambahan jumlah kasus harian.

Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Penanganan COVID-19 Jawa Barat (Pikobar), Kabupaten Bekasi menjadi daerah yang masuk dalam lima besar kasus konfirmasi COVID-19 tertinggi di Jabar. Hingga Selasa (30/11/2021) petang terdapat 33 kasus kasus terkonfirmasi positif di Kabupaten Bekasi.

Alamsyah tidak menjelaskan pemicu meningkatnya jumlah kasus Kabupaten Bekasi termasuk kemungkinan ada klaster yang menyebabkan tren kasus kembali naik.

"Ada beberapa penambahan kasus harian. Tidak signifikan. Kemudian untuk klaster baru juga tidak ada," katanya.

Berdasarkan hasil asesmen badan otoritas kesehatan dunia WHO, peningkatan kasus di Kabupaten Bekasi, wilayah aglomerasi Jabodetabek, serta Bali disebabkan turunnya angka tracing (penapisan) dari setiap kasus positif.

Baca Juga:Tips Hadapi Varian Omicron dari Epidemiolog

Alamsyah menyebut peningkatan kasus ini menyebabkan sejumlah aktivitas mulai dibatasi di antaranya pendidikan tatap muka yang hanya maksimal 50 persen dari total kapasitas.

Kemudian tempat ibadah menjadi 75 persen dari total kapasitas. Demikian juga dengan restoran dan pusat perbelanjaan yang dibatasi hanya 50 persen dari total kapasitas.

"Pembatasan ini juga dalam rangka persiapan menuju PPKM Level 3 saat libur Natal dan Tahun Baru mendatang," tukasnya. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini