Yaqut Cholil Qoumas Viral Sebut "Hadiah Negara" NU, Demokrat Setuju Kemenag Bubar

Hal itu menimbulkan gelombang protes dari beragam kalangan yang menilai pernyataan Gus Yaqut tersebut kurang tepat dan menyinggung banyak pihak.

Lebrina Uneputty
Selasa, 26 Oktober 2021 | 11:21 WIB
Yaqut Cholil Qoumas Viral Sebut "Hadiah Negara" NU, Demokrat Setuju Kemenag Bubar
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (dokumentasi Kemenag)

Anwar juga menyayangkan tindakan Menag yang kurang bijaksana dalam mengeluarkan pernyataan terkait Kemenag dan NU.

Oleh sebab itu, Anwar tak mau Kemenag tetap ada jika masih dikelola oleh orang-orang yang mempunyai pemikiran seperti itu.

Pernyataan kontroversial Gus Yaqut

Pernyataan kontroversial Gus Yaqut tersebut disampaikan dalam acara Webinar Internasional yang digelar RMI-PBNU dan diunggah di akun YouTube TVNU pada Rabu (20/10/2021).

Baca Juga:Kritik Politisi Demokrat ke Gus Yaqut: Kok Pak Menteri Terkesan Berorientasi Proyek Ya?

Dalam acara tersebut awalnya Gus Yaqut menceritakan adanya perdebatan kecil di kementerian ketika mendiskusikan soal Kementerian Agama. Dia lantas mengungkap, memiliki keinginan untuk mengubah logo atau tagline Kementerian Agama 'Ikhlas Beramal'.

Menurut Gus Yaqut, ketika itu perdebatan berlanjut menyoal sejarah asal usul Kementerian Agama. Gus Yaqut menyebut ada salah satu ustaz yang ketika itu tidak setuju jika Kementerian Agama harus menaungi semua agama.

"Ada yang tidak setuju, 'Kementerian ini harus Kementerian Agama Islam' karena Kementerian agama itu adalah hadiah negara untuk umat Islam," tutur Gus Yaqut.

"Saya bantah, bukan, 'Kementerian Agama itu hadiah negara untuk NU', 'bukan untuk umat Islam secara umum, tapi spesifik untuk NU'. Nah, jadi wajar kalau sekarang NU itu memanfaatkan banyak peluang yang ada di Kementerian Agama karena hadiahnya untuk NU," lanjutnya.

Didesak minta maaf

Baca Juga:Warga Nadliyin Punya Aplikasi Perpesanan Bernama NUChat, Bukan NU Boleh Pakai?

Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay menilai pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dapat menimbulkan polemik dan kontroversi. Pernyataan itu ialah menyoal Kemenag hadiah negara untuk Nahdlatul Ulama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini