Pabrik Baterai Sel Kendaraan Listrik Akan Dibangun di Bekasi

Saat ini dilakukan finalisasi untuk merampungkan rencana joint venture (JV) pembangunan pabrik baterai sel.

Antonio Juao Silvester Bano
Senin, 24 Mei 2021 | 18:06 WIB
Pabrik Baterai Sel Kendaraan Listrik Akan Dibangun di Bekasi
ILUSTRASI Petugas menunjukkan cara pengisian daya listrik untuk kendaraan bermotor di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di kawasan Fatmawati, Jakarta, Minggu (13/12/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Ketiga proses tersebut ditargetkan segera tuntas, sehingga groundbreaking pabrik bisa dijalankan segera dalam waktu dekat ini.

Karena melibatkan Hyundai, maka finalisasi terkait rencana pembangunan juga dibicarakan dengan perusahaan asal Korsel tersebut.

"Tidak hanya membuka lapangan kerja di daerah, proyek kerja sama investasi ini diproyeksikan menjadikan Indonesia naik kelas dari produsen dan eksportir bahan mentah, menjadi pemain penting pada rantai pasok dunia untuk industri baterai kendaraan listrik," kata Bahlil.

PT Industri Baterai Indonesia dibentuk oleh empat BUMN yaitu Mining and Industry Indonesia (MIND ID), PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam), yang memiliki mandat khusus untuk mengelola ekosistem industri baterai kendaraan bermotor listrik (electric vehicle/EV battery) yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.

Baca Juga:Datangi Pedagang, Dua Preman di Bekasi Minta THR Sambil Acungkan Pedang

Sementara itu, konsorsium LG terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, LG International, POSCO dan Huayou Holding. LG Energi Solution saat ini merupakan salah satu produsen baterai mobil listrik terbesar di dunia.

Investasi strategis di industri sel baterai kendaraan listrik ini merupakan yang pertama dilakukan dalam sepanjang sejarah Republik Indonesia.

Terintegrasi dengan fasilitas penambangan, peleburan (smelter), pemurnian (refining) serta industri precursor dan katoda, fasilitas produksi baterai listrik ini akan menjadi yang pertama di Asia dan bahkan di dunia. Nilai investasi diperkirakan mencapai 9,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp140 triliun.(Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini