SuaraBekaci.id - Nasib malang menimpa Inu Rahma, Barista Kopi Sahabat Senja yang berada di kawasan Bintaro Sektor 9, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten. Inu menjadi korban hipnotis orang tidak dikenal saat sedang bekerja pada Senin (28/12/2020) malam.
Barista itu masih sedih dan trauma. Matanya sembab. Dia mengaku menangis karena peristiwa yang membuat ponsel, tablet hingga uang hasil penjualan sehari Kopi Sahabat Senja raib dibawa orang tak dikenal.
Tapi, dirinya memberanikan untuk menceritakan perisitwa yang menimpanya itu agar para pelaku bisa segera ditangkap.
Malam itu, Senin (28/12/2020) sekitar pukul 21.00 WIB, pengunjung kafe Kopi Sahabat Senja sedang sepi. Inu yang merupakan barista tidak sibuk.
Baca Juga:Ada Ojol Jadi-jadian, Menghipnotis Kasir Rumah Makan di Cimone
Lalu, datang dua orang pria menggunakan sepeda motor. Satu orang masuk ke dalam kafe sementara satu orang lagi menunggu di atas sepeda motor.
Pria yang ada di dalam kafe itu mulai melancarkan aksinya. Dia mengajak Inu mengobrol dan berlagak mengenal bosnya Inu di tempat kerja. Lalu, pelaku itu mengaku hendak mengambil uang dari bos Inu.
"Enggak lama setelah itu, ada customer dan saya layani pesanan. Sedangkan pelaku duduk di kursi dalam. Nggak lama, dia nanya ke saya, ngajak ngobrol terus," kata Inu saat ditemui di Kopi Sahabat Senja Bintaro, Senin (4/1/2021).
Menurut dia, si pelaku menanyakan soal bosnya datang ke kafe atau tidak. Tak hanya itu, pelaku bahkan menghapus nomor bos Inu dan mengganti nomor telpon rekanan dengan nama bos asli Kopi Sahabat Senja.
"Nannya-nannya, bosnya ke sini nggak. Saya suruh ngambil duit. Pas saya lagi pegang hape, hape saya langsung diambil, pelaku langsung ganti nomor bos saya pakai nomor temen pelaku," tutur Inu menirukan kata-kata pelaku.
Baca Juga:Nyamar Jadi Ojol, Kasir Rumah Makan di Tangerang Diduga Kena Hipnotis
Saat itu, Inu pun masih tak sadar bahwa dirinya sedang jadi sasaran hipnotis. Dia baru tersadar setelah ponsel, tablet kasir dan uang di kasir ludes dibawa kabur pelaku.
"Enggak sadar sih, soalnya dia ngajakin ngobrol terus. Sadar-sadar pas dia udah pergi dan saya tanya ke bos saya, kalau dia lagi di luar kota dan nggak ada janji ngasih uang ke temennya," ujar Inu.
Sadar menjadi korban hipnotis, Inu pun langsung kaget. Dia kemudian buru-buru menutup toko dan langsung melapor ke Polsek Pondok Aren.
Akibat peristiwa itu, selain handphone dan tablet, uang sejumlah Rp 2,1 juta hasil penjualannya seharian pun raib.
"Dari awal dia dateng sampai di kabur agak lama sih, kira-kira 10-15 menitan lah," ungkapnya.
Tak dipungkiri, peristiwa itu membuatnya sedih dan trauma. Dari kelopak matanya, terlihat sembab habis menangis lantaran menjadi korban hipnotis.
"Iya, nangis karena shock," ucap cewek 19 tahun itu.
Inu menuturkan, pelaku hipnotis di kafenya itu merupakan pelaku yang sama beraksi di tempat makan di Cimone, Karawaci, Kota Tangerang.
"Iya ciri-ciri pelakunya sama. Badannya tinggi gede," kata dia.
Kini dia berharap, pelaku pencurian dengan hipnotis itu segera tertangkap. Dia khawatir, korbannya bakal bertambah seperti yang dia alami.
Kontributor : Wivy Hikmatullah