SuaraBekaci.id - Menghadapi masa libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Bupati Karawang Jawa Barat Cellica Nurrachadiana memastikan tidak ada perayaan yang digelar di daerahnya.
Cellica juga memastikan bakal menutup jalur keluar masuk Karawang sebagai antisipasi timbulnya kerumunan massa.
Cellica mengatakan pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran untuk mengimbau kepada masyarakat di daerah Karawang untuk tidak menggelar perayaan malam Tahun Baru.
Bersinergi dengan TNI/Polri, Cellica juga bakal menutup jalur masuk ataupun ke luar Karawang.
Baca Juga:55 Kata-kata Ucapan Harapan di Tahun Baru 2021, Cocok Jadi Story WA dan IG
"Kita akan jaga semua jaga gawang semuanya. Kita akan tutup jalur-jalur masuk keluar Karawang," kata Cellica dalam diskusi bertajuk 'Pentingnya Peran Masyarakat Akhiri Pandemi' secara virtual, Senin (21/12/2020).
Hal tersebut dilakukan Cellica karena melihat kebiasaan masyarakat dari luar Karawang yang menghabiskan masa liburan Nataru dengan mengunjungi tempat wisata di daerahnya.
Kali ini ia harus membatasinya karena pandemi Covid-19 yang belum kunjung mereda.
"Kadang-kadang orang nih pasti datang ke Karawang jadi perbatasan perbatasan dari luar Karawang kami tutup sementara," ujarnya.
Meski demikian ia tidak lantas menutup tempat wisatanya.
Baca Juga:Kegiatan Malam Tahun Baru di Pontianak Dibatasi hingga Pukul 23.00 WIB
Hanya saja ada aturan pembatasan jam operasional yang mulai berlaku sejak 20 Desember 2020.
Cellica juga menggandeng TNI-Polri untuk mengawasi langsung ke tengah-tengah masyarakat guna mengatisipasi ada pihak yang membandel tetap menggelar acara menjelang perayaan malam Tahun Baru.
"Semua aparat kita akan turun dan kita akan sweeping di malam tahun baru ini kita akan sweeping di H-2 nya. Kita akan langsung melihat situasi yang ada di lapangan tapi yang pasti kita akan tutup semuanya, kita akan tutup semuanya," ujar Bupati Karawang.
Bupati Karawang Masih Evaluasi Soal Belajar Tatap Muka
Cellica belum memutuskan untuk menggelar sekolah tatap muka pada Januari 2021. Pasalnya, ia masih memprioritaskan kesehatan ketimbang memaksakan belajar tatap muka.
Cellica belum mau menggelar sekolah tatap muka karena sejumlah alasan. Pertama ialah karena angka kasus positif Covid-19 secara nasional masih tinggi dan juga masih adanya penularan virus di Karawang.
"Sekarang ada klaster staf pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Karawang jadi ini juga 18 orang walaupun itu staf karena pendidikan belum dimulai, ya," kata dia.
Adanya klaster di lingkungan pendidikan membuat Cellica masih mengkaji terkait sistem belajar mengajar di tahun depan. Ia menyebut sistemnya masih diformulasikan, terutama untuk perguruan tinggi.
"Apakah untuk kuliah dulu misalnya seminggu sekali, seminggu dua kali itu kami sedang komunikasikan dulu," ujarnya.
Sedangkan untuk tingkat pendidikan dari PAUD, SD, SMP dan SMA, pihaknya belum mau untuk digelar secara langsung atau tatap muka.
"Jadi kami memprioritaskan kesehatan dulu ya daripada urusan yang memang bisa diselesaikan, dicarikan solusi yang lain."