Ferdinand Kesal ke Pendukung Habib Rizieq Geruduk Polres: Otak Tuh Dipake

Sebab para pendukung Habib Rizieq itu bisa menciptakan klaster COVID-19 baru.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 16 Desember 2020 | 15:46 WIB
Ferdinand Kesal ke Pendukung Habib Rizieq Geruduk Polres: Otak Tuh Dipake
Ferdinand Hutahean. (twitter/FerdinandHutahean)

SuaraBekaci.id - Bekas Politisi Demokrat Ferdinand Hutahaean kesal anggota FPI geruduk kantor polisi di berbagai daerah. Sebab para pendukung Habib Rizieq itu bisa menciptakan klaster COVID-19 baru.

Salah satunya, Mantan politisi Demokrat heran dengan massa FPI yang berkerumun mengepung Polresta Bandung di tengah situasi pandemi seperti saat ini.

“Bagaimana Corona akan turun jika dimana-mana kelompok mereka berkerumun terus? Tapi ketika angka positif Covid naik, yang disalahkan pemerintah..!!” tulis Ferdinand dikutip dari Twitter miliknya, Rabu (16/12/2020).

Cuitan itu dibuat Ferdinand sebagai reaksi atas sebuah video yang dibagikan warganet yang menampilkan kelompok massa FPI sedang menggeruduk Polresta Bandung pada Selasa 15 Desember kemarin.

Baca Juga:Soal Kerumunan Megamendung Bogor, Habib Muchsin Cs Datangi Polda Jabar

“Polresta Bandung dikepung massa FPI. Duuh udah Jawa Barat zona merah ditambah lagi kerumunan ini makin parah dong. Hadeuh gak beres2 tuh Covid-19. Bisa kluster baru. Lebih penting belain keluarga drun daripada belain Rizieq,” tulis warganet itu menyertakan unggahannya.

Pada cuitannya yang lain, Ferdinand pun menyampaikan hal serupa. Ia menyebut pernah membaca tulisan di mana banyak yang menyalahkan Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan yang dinilai tak mampu kendalikan penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Massa FPI saat longmarch menuju Mapolres Cianjur, Senin (14/12/2020). [Sukabumiupdate.com/Deden Abdul Aziz]
Massa FPI saat longmarch menuju Mapolres Cianjur, Senin (14/12/2020). [Sukabumiupdate.com/Deden Abdul Aziz]

“Saya mendengar dan membaca beberapa tulisan orang-orang yang kontra pemerintah menyalahkan Luhut Binsar Pandjaitan dan dicap tak mampu kendalikan Covid karena terus naik.” cuit Ferdinand sambil menyertakan video kerumunan massa.

Ferdinand lagi-lagi heran dengan kelakuan massa yang berkerumun di tengah pandemi, yang ia nilai malah membuat angka Covid-19 di Indonesia makin meningkat.

“Ehh drun, bagaimana mau terkendali jika kalian terus membuat kerumunan sepert ini dimana-mana? Otak tuh dipake,” sambungnya.

Baca Juga:Tak Mau Sendiri, Ridwan Kamil Minta Polisi Juga Periksa Gubernur Banten

Gelombang protes FPI untuk bebaskan Habib Rizieq Shihab terus terjadi di berbagai daerah. Mereka berbondong-bondong ke kantor polisi dan berdemo.

Tujuan mereka untuk protes, imam besarnya dipenjara, meringkuk di sel tahanan sendiri. Bahkan mereka menyerahkan diri mereka untuk ditahan.

Niatnya mau gantikan penahanan mereka untuk Habib Rizieq dibebaskan. Tapi tak ada hukum di Indonesia yang mengatur hal itu.

Mereka pun demo saja dan akhirnya pulang begitu saja.

Bogor

FPI Bogor ancam geruduk Polda Metro Jaya untuk bebaskan Habib Rizieq Shihab. (Suara.com/Andi)
FPI Bogor ancam geruduk Polda Metro Jaya untuk bebaskan Habib Rizieq Shihab. (Suara.com/Andi)

FPI Bogor siap mati untuk Habib Rizieq Shihab. FPI Bogor akan berontak jika Habib Rizieq disakiti.

Selain itu, FPI Bogor ancam geruduk Polda Metro Jaya untuk bebaskan Habib Rizieq Shihab. Anggota FPI ini akan menyerahkan diri untuk dipenjara menggantikan Habib Rizieq.

Itu dikatakan FPI Bogor saat mendatangi Mapolresta Bogor Kota, Selasa (15/12/2020). Ada puluhan orang yang berdemo.

"Andai kata imam besar tidak dibebaskan, kita siap datang ke Mapolda Metro Jaya. Kita akan serahkan diri ramai-ramai. Andai kata imam besar kita dizolimi, jangankan tubuhnya. Sehelai rambutnya terlepas demi Allah, kami siap bela imam besar, kami siap korbankan nyawa untuk imam besar," kata salah seorang orator.

Pantauan Suarabogor.id, usai melakukan orasi satu persatu di luar gerbang Mapolresta Bogor Kota. Para simpatisan Habib Rizieq yang terdiri dari kaum Adam dan Hawa itu secara bersamaan masuk ke dalam.

Mereka terlihat kompak mengacungkan tangan bersilang sambil mengepal dan menunjukkan ibu jari tangan, seperti Habib Rizieq Shihab kala itu digiring anggota Polda Metro Jaya saat akan dijebloskan ke dalam sel penjara.

Sambil masuk ke dalam Mapolresta Bogor Kota. Mereka turut membacakan Sholawat Nabi Muhammad SAW secara bersamaan.

Ketua DPW FPI Kota Bogor, Ustaz Asep Abdul Qodir mengatakan, kedatangannya ke Mapolresta Bogor Kota menunjukkan bentuk protes terhadap enam laskar FPI yang ditembak mati Polisi.

"Pada saat ini kita merasa terpukul dan merasa sedih. Kenapa umat Islam pada saat ini merasa sedih? Karena saat ini, dibulan ini, di tahun ini, enam saudara kita para syuhada kita, enam laskar pembela Islam gugur wafat sebagai syuhada syahid. Mereka dibantai dengan keji secara biadab oleh polisi," katanya saat ditemui di Mapolresta Bogor Kota.

Dalam kesempatan kali ini, FPI Kota Bogor mengutuk keras sikap dari para anggota Polisi yang telah membunuh dengan keji ke enam laskarnya.

"Siap melawan mereka, siap melawan kebiadaban, takbir. Oleh karena itu wahai biadab, jangan kau pikir kau bisa tidur tenang, demi Allah kami umat Islam akan kejar kemanapun kalian, yang sudah membunuh dengan keji," ungkapnya.

"Kalau keadilan tidak ditegakkan dan transparan, demi Allah kita umat Islam akan kejar ke akar-akarnya, dari pelaku sampai kepada otaknya, sampai siapa yang menyuruh mereka dan pelakunya kita akan ungkap. Takbir," sambung Ustaz Asep.

Tak hanya itu, pada aksinya kali ini. FPI Kota Bogor meminta kepada Polresta Bogor Kota untuk mengusulka pembebasan imam besarnya yang saat ini ditahan Polda Metro Jaya.

"Kita saat ini terpukul dan sedih karena imam besar kita semuanya Habib Rizieq Shihab telah terdzalimi. Mulai difitnah dan sekarang beliau dipenjara, kami katakan ini biadab. Bukan hanya kita yang merasa sedih, Rasulullah juga pasti bersedih melihat cucunya saat ini," ungkapnya.

Ia mengancam, jika memang Imam besarnya tidak dibebaskan tanpa syarat. Pihaknya akan mengumpulkan kembali massa FPI di Kota Bogor untuk datang ke Mapolda Metro Jaya.

Pantauan di lokasi, terlihat kedatangan massa dari pendukung Habib Rizieq Shihab itu pun disambut dengan baik Kapolresta Bogor Kota, dan Dandim 0606/Kota Bogor.

Serang

Ribuan orang yang tergabung dalam Kesatuan Masyarakat Hukum Banten (Kemah Banten) berunjuk rasa di depan tugu Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) di jalan Syeh Nawawi Al Bantani, Curug, Kota Serang, Selasa (15/12/2020). Mereka mengecam tindakan aparat Polda Metro Jaya yang menembak para pengawal Habib Rizieq Shihab.

Berdasarkan pantauan di lapangan, aksi yang dimulai sekira pukul 14.30 WIB itu diikuti santri-santri pondok pesantren, majelis taklim, ulama, jawara dan mahasiswa. Usai salat berjamaah di Masjid Raya Al Bantani, massa melakukan aksi long march dan memblokade jalan utama.

Perwakilan massa aksi, KH. Jauhari mengatakan, aksi tersebut merupakan sikap atas tindakan aparat Polda Metro Jaya. Serta bentuk kekecewaan atas ditahannya Habib Rizieq Shihab.

Menurut Jauhari, setidaknya terdapat lima tuntutan yang disampaikan ke Polda Banten. Pertama, pihaknya meminta Polda Metro Jaya segera membebaskan Habib Rizieq tanpa syarat.

“Kedua, kami mendukung Komnas HAM untuk mengusut tuntas pembunuhan pengawal Habib Rizieq Syihab. Ketiga, kami meminta pelaku kejahatan HAM diseret dan diadili oleh pengadilan HAM,” kata Jauhari.

Lebih lanjut, Jauhari meminta untuk menghentikan kriminalisasi ulama dan aktivis keadilan. Tuntutan kelima, massa juga meminta aparat untuk menegakkan keadilan dan stop diskriminasi hukum.

“Apabila aspirasi kami tidak direalisasikan. Maka kami akan datang kembali dengan massa yang lebih banyak. Dan kita akan langsung ke Jakarta,” tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini