Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Jum'at, 06 September 2024 | 13:03 WIB
Oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bekasi diduga melakukan pungutan liar (pungli) kepada pedagang kaki lima (PKL) yang ada di sepanjang Jalan KH. Noer Ali, Bekasi Selatan, Kota Bekasi. [Suara.com/Mae Harsa]

SuaraBekaci.id - Sebuah video viral memperlihatkan oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bekasi diduga melakukan pungutan liar (pungli) kepada pedagang kaki lima (PKL) yang ada di sepanjang Jalan KH. Noer Ali, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Berdasarkan video yang beredar, nampak mobil patroli Satpol PP berhenti sejenak di tempat kejadian perkara (TKP).

Tak lama seorang pedagang datang menghampiri oknum Satpol PP sambil merogoh tas yang dikenakannya. Pedagang itu kemudian memberikan oknum Satpol PP sesuatu yang dikeluarkan dari tasnya.

“Wah minta setoran itu, minta setoran. Wah parah ini, Polisi Pamong Praja minta setoran,” ucap seorang pria dalam video tersebut.

Baca Juga: Identitas Kerangka Manusia Gosong di Tambun Terungkap, Korban Tinggal Tak Jauh dari TKP

SuaraBekaci.id mendatangi langsung lokasi dugaan tindakan pungli yang dilakukan oleh petugas Satpol PP Kota Bekasi, pada Jumat (6/9/2024).

Di lokasi ada tiga pedagang yang sedang menyiapkan dagangannya. Sayangnya, dari tiga pedagang yang ada tidak satu pun dari mereka yang bersedia untuk menanggapi video viral tersebut.

Warga sekitar berinisial R (36) membenarkan bahwa video viral itu terjadi di wilayahnya. Namun, dia mengaku tidak mengetahui secara pasti kapan insiden itu terjadi.

“Iya kalau dari video itu di sini, tetapi gak tahu kejadian kapan,” kata R di lokasi, Jumat (6/9/2024).

Dia mengatakan, bahwa Satpol PP memang kerap berlalu lalang di seanjang Jalan KH. Noer Ali. Namun, dia tidak mengetahui apakah ada tindakan pungli terjadi di wilayahnya.

Baca Juga: Bekasi Darurat Modus Pecah Kaca Mobil! Uang Tunai Rp390 Juta Raib

“Satpol PP sering lewat sini, tapi tak nentu waktunya. Gak tahu juga pedagang ngasih uang apa enggak,” pungkasnya.

Kontributor : Mae Harsa

Load More