Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Rabu, 03 Juli 2024 | 18:49 WIB
Perangai Keluarga Tewas di Kebakaran Gudang di Jatiasih Diungkap Tetangga [Suara.com/Mae Harsa]

SuaraBekaci.id - Satu keluarga tewas dalam insiden kebakaran yang melanda gudang parabotan di Jalan Tugu RT02/RW08, Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, pada Rabu (3/7/2024) sekira pukul 07.00 WIB.

Tewasnya satu keluarga dalam insiden kebakaran ini tak hanya membawa duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan, namun juga dirasakan oleh tetangga korban.

Sebab, semasa hidupnya korban dikenal sebagai keluarga yang sangat baik dan suka berbagi dengan warga sekitar.

Hal itu disampaikan tetangga korban bernama Wiwin yang saat berada di dekat lokasi kejadian tak henti-hentinya membicarakan kebaikan korban.

Baca Juga: Detik-detik Memilukan Satu Keluarga di Jatiasih Tewas Terbakar: Tunggang Langgang Masuk Kamar Mandi

“Ya allah gak nyangka, baik banget ini keluarga,” kata Wiwin kepada rekannya.

Kepada SuaraBekaci.id, Wiwin mengaku bahwa dia mengenal dekat keluarga korban. Sebab, gudang parabotan yang terbakar itu sebelumnya adalah rumah miliknya, yang kemudian dibeli oleh korban beberapa tahun lalu.

Wiwin menceritakan, satu keluarga yang tewas dalam insiden itu kesehariannya sangat ramah. Dia juga mengatakan, bahwa korban kerap kali berbagi dengan warga sekitar.

“Saya berhubungan baik sama dia (korban) orangnya baik, kalau lebaran suka kasih sembako semua (tetangga) dari ujung ke ujung,” kata Wiwin di lokasi.

Saat perayaan Idul Adha beberapa waktu lalu, kata Wiwin korban juga sempat berkurban 2 ekor sapi dan memberangkatkan beberapa anggota keluarganya Umrah ke Tanah Suci.

Baca Juga: Tragis! Korban Tewas di Kebakaran Gudang Perabot di Bekasi Dalam Kondisi Hamil 7 Bulan

“Kemarin juga baru kurban 2 sapi buat lingkungan sini. Belum lama umrohin dua keluarga, keluarga dari pihak suaminya sama keluarga dari pihak keluarga istrinya,” ucapnya.

Menurut Wiwin, kebaikan yang kerap dilakukan korban lah yang membuat dirinya begitu merasa kehilangan korban.

“Kehilangan banget lah saya, gak bisa ngomong saya, ini orang baik banget bisa secepat ini, gak nyangka,” tuturnya.

Tetangga lainnya bernama Eka juga mengatakan hal serupa. Menurutnya, ketika berbagi korban tak pernah pandang bulu.

“Kemarin lebaran kasih sembako selalu berbagi, semua orang kalau cerita sama. Suka membaginya juga gak ke yang butuh aja, saya juga dapet,” ucap Eka.

Sebelumnya, Kapolsek Jatiasih, Kompol Suroto menduga bahwa penyebab kebakaran terjadi akibat adanya korsleting listrik.

“Perkiraan penyebabnya itu adalah arus pendek ya,” kata Suroto kepada wartawan.

Suroto menjelaskan, mulanya api berasal dari bagian depan gudang parabotan yang juga merupakan tempat tinggal korban.

Saat itu, korban sempat berupaya menyelamatkan diri dengan lari ke dalam kamar mandi.

Karyawan gudang yang mengetahui peristiwa itu sempat berupaya menyelamatkan korban dengan membobol tembok bagian belakang.

Sayangnya, upaya penyelamatan gagal karena api membesar begitu cepat.

“Tembok tidak bisa ke jebol, karyawan ini pun tidak bisa bernapas akhirnya karyawannya yang 5 orang ini menyelamatkan diri,” jelas Suroto.

Akibatnya, lima orang tewas dalam peristiwa kebakaran ini. Kelima korban merupakan satu keluarga sekaligus pemilik dari gudang parabotan yang terbakar.

“Dua itu suami istri dan anaknya (dua orang) dan satu lagi itu keponakannya,” ujarnya.

Satu dari lima korban tewas merupakan istri pemilik gudang yang diketahui tengah mengandung 7 bulan.

“Informasi dari pihak saudaranya tadi istrinya hamil kurang lebih 7 bulan,” katanya.

Suroto menduga, korban meninggal akibat kehabisan napas. Saat ini, korban telah dievakuasi dan dilarikan ke RSUD Kota Bekasi.

Kontributor : Mae Harsa

Load More