SuaraBekaci.id - Hama tikus saat ini jadi masalah tersendiri bagi para petani di Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Untuk membasmi hama tikus ini, para petani gunakan burung hantu sebagai predator pembasmi.
Sejak 2020, kelompok petani Bagja Asih Desa Sukaasih, sudah membuat rumah burung hantu dan hal ini sangat berpengaruh untuk membasmi tikus.
"Hama tikus dimakan oleh burung hantu yang telah dilatih sebagai pemangsa hewan pengerat ini. Alhamdulillah sekarang sudah berdiri enam titik rumah burung hantu dan terus berkembang biak," kata Camat Sukatani Agus Dahlan.
Agus menamabahkan pengembangbiakan burung hantu berjenis 'Tyto Alba' ini terbukti mampu mengamankan tanaman padi dari serangan hama tikus di lahan persawahan seluas 100 hektare.
Baca Juga: Ini Peringatan Pj Wali Kota Bekasi untuk ASN yang Namanya Masuk Bursa Pilkada 2024
"Makanya kami berupaya untuk terus mengembangbiakan burung hantu ini di setiap desa yang lain," katanya.
Pihaknya sudah meneruskan usulan para petani yang meminta pembangunan 20 unit rumah burung hantu berikut 20 ekor burung hantu kepada Pemkab Bekasi sebagai inovasi berantas hama tikus.
"Sehingga para petani yang berada di wilayah Kecamatan Sukatani ini bisa terbebas dari serangan hama tikus. Dengan begitu, hasil panen petani juga turut meningkat," katanya.
Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Kecamatan Sukatani Demang Darmadi menyatakan berdasarkan pengamatan lapangan, seekor burung hantu mampu membunuh 10-12 ekor tikus dalam satu malam.
"Lima sampai tujuh ekor tikus dimakan langsung sedangkan sisanya digunakan sebagai cadangan makanan burung hantu," ucapnya.
Baca Juga: Lingkaran Setan: Tersangka Pencabulan 7 Anak Laki-laki di Bekasi Dulunya Seperti Ini
Menurut dia selain lebih efektif, penggunaan burung hantu untuk membasmi hama tikus juga lebih murah dibandingkan menggunakan perangkap listrik. Cara ini juga lebih aman bagi petani karena tidak membahayakan jiwa dibandingkan potensi tersengat jebakan tikus yang teraliri listrik.
"Kami akan terus menerapkan cara ini. Selain lebih murah, juga aman bagi petani sekaligus ramah bagi lingkungan sekitar," jelasnya. [Antara]
Berita Terkait
-
6 Fakta Petani Milenial Dapat Gaji Rp10 Juta
-
5 Rekomendasi Toko Dessert di Kota Bekasi, Pemilik Sweet Tooth Harus Tahu
-
Petani Tembakau Ngadu ke #LaporMasWapres Terkait Rancangan Permenkes
-
Adu Pendidikan Melody vs Raffi Ahmad, Siapa Lebih Cocok Jadi Ikon Petani Milenial?
-
Beda Latar Belakang Melody Eks JKT48 vs Raffi Ahmad: Ada yang Disebut Tak Cocok Promosikan Petani Milenial
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
Terkini
-
BRI Terdepan dalam Pembiayaan Berkelanjutan, Sunarso Dinobatkan sebagai The Best CEO
-
Apakah Infinix Smart 8 Cocok untuk Game? Temukan Jawabannya di Sini!
-
Calon Wakil Wali Kota Bekasi Nurul Sumarheni Janjikan Angkat Kualitas Hidup Perempuan
-
Debat Pilkada Kota Bekasi: Tri Adhianto Kirim Ucapan Spesial untuk Sosok Ini
-
Debat Pilkada Kota Bekasi: Heri-Sholihin Tutup Paparan Visi Misi dengan Cara Tak Biasa