
SuaraBekaci.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi membangun 10 halte bus berkonsep Modern dan Smart yang menghabiskan dana sekira Rp1,6 miliar. Salah satunya terletak di depan SMP Negeri 2, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Berdasarkan penelusuran melalui situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) lpse.bekasikota.go.id, Pemkot Bekasi membangun 7 halte dengan nilai pagu per satu halte sebesar Rp180 juta, dan 3 halte dengan nilai pagu per satu halte sekitar Rp135 juta. Jika dirincikan, 10 halte itu memakan anggaran senilai Rp1.665.000.000.
Dana pembangunan 10 halte modern itu berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) 2023.
Baca Juga:
Baca Juga: Rp275 M untuk Revitalisasi Pasar Cikarang, Investor Mana yang Tertarik? Ini Penjelasan Pemkab
Babak Baru Kasus Korupsi LNG, KPK Segera Seret Eks Dirut Pertamina Karen ke Pengadilan
Pengamatan SuaraBekaci.id di lokasi, halte dengan desain dominasi warna biru itu dilengkapi dengan empat buah kursi, satu CCTV, dan pengisian daya ponsel.
Selain itu, terdapat pula papan informasi namun belum menampilkan informasi apapun.
Lokasi berdirinya halte tersebut cukup strategis, lalu lalang masyarakat nampak tinggi di lokasi tersebut. Namun sayangnya, halte modern itu berdiri di atas ruang pedestrian.
Baca Juga: Ini yang Harus Dilakukan Petugas Sorlip Kertas Surat Suara Cegah Hal yang Tak Diinginkan
Bagi pejalan kaki, mereka terpaksa harus masuk ke jalur kendaraan jika ingin melintas di kawasan tersebut. Kondisi ini tentunya mengancam keselamatan.
Salah satu warga, Ninda (25) menyayangkan pembangunan halte tersebut. Sebab menurutnya, dana ratusan juta untuk satu halte dinilai terlalu besar.
“Buat saya anggaran segitu jelas mahal walaupun banyak fasilitas yang disediain tetap seharusnya gak Rp180 juta per halte,” ujar Ninda, Jumat (19/1/2024).
Dia berpendapat, jika seharusnya anggaran Rp180 juta bisa digunakan untuk membuat lebih dari satu halte.
“Saya pikir anggaran segitu bisa untuk beberapa halte. Coba deh pemerintah dicek lagi kejajarannya ada yang main main enggak tuh,” ucapnya.
Adapun 10 titik halte tersebut di antaranya berada di 1. Jalan Cut Mutia sebanyak 5 Halte, Jalan Sersan Aswan 1 Halte, Jalan Jend. Sudirman arah Stasiun Kranji 1 Halte,
Selain itu, terdapat pula di Jalan Jend. Sudirman depan Grand Mal 1 Halte, dan Jalan Chairil Anwar 2 Halte.
"Saya berharap semoga dengan ketersediaan sarana halte dan angkutan umum yang nyaman dapat menarik minat warga Kota Bekasi untuk menggunakan dan ikut memeliharanya," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Zeno Bachtiar dalam keterangan resminya.
Kontributor : Mae Harsa
Berita Terkait
-
Tertipu Janji Gaji Rp15 Juta: Kisah Pemuda Bekasi Jadi Marketing Judi Online di Kamboja
-
Mimpi Jadi Editor, Nyata Jadi Budak Judol: Kisah Pilu Warga Bekasi di Kamboja
-
Geledah Rumah La Nyalla dan Lokasi Lain di Kasus Dana Hibah Jatim, KPK Sita Sejumlah Barang Bukti
-
Polisi Gerebek Rumah Mahasiswa di Bekasi, Temukan Ladang Ganja Mini
-
KPK Dikabarkan Geledah Rumah La Nyalla Terkait Kasus Dana Hibah Jatim, Begini Kata Jubir
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
Pilihan
-
Singgung Prabowo Subianto, Ini Respon Jokowi Soal Isu Matahari Kembar
-
Jamaah Haji Indonesia Jadi Panutan, Disebut Paling Tertib di Dunia
-
LG Batalkan Investasi Baterai EV di Indonesia Senilai Rp130 Triliun
-
Warga Pilih Beli Emas Batangan, Penjualan Emas Perhiasan Turun di Pekanbaru
-
Harga Emas Antam Nggak Pernah Bosen Naik, Hari Ini Tembus Rp1.980.000/Gram
Terkini
-
Masih Misteri! Bau di Bekasi Bukan Berasal dari Kebocoran Gas
-
Ada Apa di Bekasi? Bau Aneh Bikin Geger, Tri Adhianto Buka Suara
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
Perang Tarif AS-China, Guru Besar Binus Bekasi: Dunia Pendidikan Harus Lebih Adaptif
-
BRI Kembali Dipercaya Urus Living Cost Haji 2025: Sediakan Riyal Miliaran Rupiah