Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Selasa, 09 Januari 2024 | 19:42 WIB
Pamer Jersey Nomor 2, Camat Pondok Gede Klaim Tidak Sengaja: Gak Ada Hubungan dengan Capres [Suara.com/Mae Harsa]

SuaraBekaci.id - Camat Pondok Gede, Zaenal Abidin Syah tegas mengatakan, bahwa foto viral yang memperlihatkan sejumlah aparatur sipil negara (ASN) Kota Bekasi pamer jersey nomor 02, diambil secara tidak sengaja.

Ia mengatakan, foto tersebut di ambil saat sejumlah aparatur bermain bola bersama.

Hal itu disampaikan, saat Zaenal memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait dugaan netralitas ASN, Selasa (9/1/2024).

“Ya tidak sengaja terkait dengan hal- hal tersebut. Intinya, kita main bola dan bentuk persahabatan dengan kecamatan (se Kota Bekasi),” terang Zaenal kepada awak media termasuk SuaraBekaci.id

Baca Juga: Dipanggil Bawaslu Dugaan Pelanggaran Netralitas, Camat Jatiasih: Bloon Kalau ASN Sampai Lakukan Itu!

Zaenal menjalani pemeriksaan kurang lebih dua jam lamanya. Pertanyaan yang dilayangkan Bawaslu kepadanya berkisar 30 pertanyaan.

Ia menyebut, jersey yang diberikan pada aparatur disediakan oleh bank BJB sebagai pihak sponsor dalam kegiatan tersebut.

Oleh karenanya, ia memastikan bahwa sejumlah aparatur yang terlihat memamerkan jersey bernomor 02 itu tidak ada yang disengaja.

“Tidak ada yang mengetahui terkait nomor ya, yang kita tahu hanya perlombaan sepak bola disupport oleh BJB dan ketika membalikkan itu hanya menunjukkan nomor kecamatannya masing-masing gitu,” jelasnya.

Sementara, selain Zaenal, di hari yang sama Camat Jatiasih, Ashari juga memenuhi panggilan Bawaslu Kota Bekasi.

Baca Juga: Buntut Dugaan ASN Kota Bekasi Langgar Netralitas, Pimpinan Bank Sampai Diperiksa Bawaslu

Ashari menerima 31 pertanyaan. Menurutnya, tidak ada niat apapun dalam foto sejumlah ASN yang memamerkan jersey 02 itu.

“Ya prinsip dasarnya memang bahwa tidak ada niat apapun terkait yang kami lakukan dalam proses olahraga pada tanggal 29 Desember 2023 tersebut. Lebih kepada bagaimana membangun silaturahmi antar aparatur kecamatan se Kota Bekasi,” jelas Ashari

Dia pun berpendapat bahwa, jika ada salah satu ASN yang dengan sengaja melakukan pelanggaran netralitas, maka hal itu adalah sikap yang bodoh.

“Bahasa komunikasi saya ya, 90 persen masyarakat Kota Bekasi memiliki handphone, artinya bicara kecerdasan yang kita yakini sama rata. Bloon sekali kalau aparatur (ASN) sengaja melakukan itu,“ tegasnya.

Kontributor : Mae Harsa

Load More