Bukan Anies, Prabowo atau Ganjar, Bagi Publik Siti Rodiah yang Jadi Juara di Debat Pilpres 2024, Siapa Dia?

SuaraBekaci.id - Debat ketiga Pilpres 2024 yang berlangsung kemarin Minggu (7/1) di Istora Senayan, Jakarta berlangsung panas. Ketiga calon presiden (capres) saling adu argumen terkait tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik.

Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo unjuk kebolehan pemikiran dan gagasan mereka soal tema debat tersebut. Di laman sosial media, publik saling jagokan capres andalannya.

Ada yang dukung Anies, Prabowo hingga Ganjar. Para pendukung juga saling melemparkan argumen masing-masing soal kemampuan capres jagoan mereka.

Di luar hingar bingar debat panas yang berlangsung kemarin, di laman sosial media X, publik juga teralihkan dengan sosok juru bahasa isyarat, yakni seorang wanita berkacamata.

Baca Juga: Pasca Debat Panas, Prabowo Menonjol di Sosial Media: Ungguli Anies dan Ganjar?

Sosok wanita kacamata itu terlihat begitu ekspresif, energic dan berusaha tunjukkan bagaimana kondisi keriuhan Istora Senayan saat debat berlangsung untuk saudara-saudara kita yang tuna rungu.

Siapa wanita berkacamata yang dianggap netizen sebagai 'pemenang' debat ketiga tersebut?

Namanya Siti Rodiah. Dikutip dari sejumlah sumber, Siti Rodiah merupakan salah satu Guru Pusat Bahasa Isyarat Indonesia. Di akun Instagram miliknya, Siti Rodiah sangat aktif mensosialisasikan bahasa isyarat.

Siti yang diketahui sebagai Wakil Sekretaris Umum GERKATIN itu sempat unggah soal pencegahan mengatasi kekerasan seksual untuk rekan-rekan disabilitas.

Sekedar informasi, GERKATIN adalah Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia. Sebelumnya ada beberapa komunitas organisasi tuna rungu Indonesia yang bersifat kedaerahan yang telah terbentuk pada 1969.

Baca Juga: Pedagang Bekasi Bersorak Gembira Debat Pilpres di Senayan, Rela Begadang Demi Cuan

Di Bandung dengan nama SEKATUBI (Serikat Kaum Tuli Bisu Indonesia), PTRS (Persatuan Tuna Rungu Semarang), Jogyakarta PERTRI (Perhimpunan Tuna Rungu Indonesia), PEKATUR (Perkumpulan Kaum Tuli Surabaya).