Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Jum'at, 22 September 2023 | 14:02 WIB
Cerita Warga Bantargebang Saat Pecah Bentrok Ormas: Ada Peluru Nyasar ke Dalam Rumah (Suara.com/Mae Harsa)

SuaraBekaci.id - Bentrokan antar ormas pada Rabu (20/9) malam di Jalan Raya Setu, Bantargebang, Kota Bekasi menyimpan cerita tersendiri bagi warga sekitar.

Salah satu warga sekitar Naufal Siregar (23) membagikan ceritanya saat terdampak peristiwa bentrokan itu.

Di dalam rumahnya yang hanya berjarak 500 meter dari tempat kejadian perkara (TKP), keluarga Naufal mendapati sebuah benda mencurigakan.

Benda mencurigakan itu merupakan besi berwarna emas dengan bentuk yang persis seperti peluru. Benda itu masuk ke salah satu kamar rumah Naufal melalui atap atau plafom.

Baca Juga: Malam Mencekam Ibu Tiga Orang Anak yang Terjebak Saat Bentrok Ormas di Bekasi: Tiba-tiba Mata Perih, Dada Sesak

“Kebetulan yang menemukan orang rumah, jadi ketika lagi mau bereskan kamar adik saya. Orang rumah menemukan ada besi di lantai. Awalnya bingung besi tersebut apa, tapi ketika lihat ke plafon atasnya sudah bolong,“ kata Naufal, Jumat (22/9).

Naufal langsung mencari informasi terkait benda mencurigakan itu melalui Google. Berdasarkan pencariannya, benda tersebut memang diduga sebuah peluru.

“Saya sempet cek di google, bentuk pelurunya dan memang mirip. Mungkin ketika ditembakan dia ke arah atas, jadi peluru menukik ke bawah dan masuk lewat atap rumah,” ucapnya.

Namun, Naufal belum dapat memastikan apakah benda diduga peluru itu memang berasal dari bentrokan ormas atau bukan. Ia mengaku, saat bentrokan terjadi keluarganya tidak mendengar adanya suara tembakan.

“Kalo kami sendiri yang dirumah tidak dengar suara tembakan, tapi banyak yang bilang ketika tengah malam beberapa polisi dan orang ada yang sweeping ke dekat rumah saya,” tuturnya.

Baca Juga: Viral Tangis Anak-anak yang Tertahan di Restoran Akibat Bentrok Ormas, Tutup Hidung karena Gas Air Mata

Saat ini, dirinya telah mengkomunikasikan peristiwa yang di alaminya kepada pihak Kepolisian dan tengah menunggu tindakan selanjutnya dari aparat keamanan.

“Kemarin saya sudah komunikasi oleh pihak kepolisian melalui Instagram, mereka sudah meminta alamat dan nomor pribadi saya ka,” tandasnya.

Sebelumnya, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi menerangkan mulanya bentrokan tersebut terjadi gara-gara adanya tagihan leasing terkait tunggakan kendaraan roda empat di wilayah Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi.

"Awal tadi ada kesalahan pahaman, awalnya antara pihak leasing dengan pemegang unit kendaraan itu, awalnya itu ya," kata Twedi.

Pemegang kendaraan roda empat kemudian memanggil massa dari dua Ormas. Pihak leasing juga kemudian memanggil satu kelompok Ormas.

"Kemudian pemegang unit kendaraan ini memanggil dari ormas GMBI dan PP, kemudian ternyata satu dari pihak leasing ini merupakan teman atau anggota temannya salah satu dari Gibas," jelasnya.

Kontributor : Mae Harsa

Load More