SuaraBekaci.id - Proyek pembangunan Cikarang-Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dianggap tokoh masyarakat Bekasi, HM Kunang asal jadi. Pria yang akrab disapa Abang Kunang itu menyesalkan kualitas pembangunan proyek sepanjang 2,3 kilometer tersebut.
Abang Kunang menjelaskan harusnya pelaksanaan perbaikan infrastruktur jalan tersebut dikerjakan sesuai dengan rencana anggaran belanja yang telah disepakati bersama dan tertuang di kontrak kerja.
Kepala Desa Sukadami itu menyatakan pekerjaan pembangunan Jalan Cikarang-Cibarusah yang kini berganti nama menjadi Jalan KH. Raden Ma'mun Nawawi meliputi peningkatan dan pelebaran jalan ditambah median jalan serta saluran air.
Abang Kunang menyebut Petugas Pembuat Komitmen pada Pemerintah Provinsi Jawa Barat saat peluncuran program pembangunan ini juga telah memastikan bahwa ruas tersebut diperbaiki sesuai standar spesifikasi jalan provinsi, mulai dari kualitas beton, lebar jalan, hingga ketersediaan drainase.
"Jadi mencakup keseluruhan, kualitas beton juga harus bagus dan berkualitas. Begitu pula dengan saluran air. Jadi tidak membangun asal jadi,"
"Saya berharap ada itikad baik dari pelaksana proyek ini untuk melakukan pembenahan, begitu pula dinas terkait di provinsi agar segera menegur, demi terwujud kualitas pembangunan," ungkapnya.
Menurut Abang Kunang, pembangunan ruas jalan ini sudah digantikan warganya sejak lama, bahkan seluruh warga khususnya di wilayah selatan Kabupaten Bekasi yang didominasi pengguna jalan dengan aktivitas karyawan di sejumlah kawasan industri.
"Bisa dibilang jalur ini termasuk yang paling padat se-Kabupaten Bekasi dengan volume kendaraan yang sangat tinggi terutama di jam berangkat dan pulang kerja," katanya.
Sementara itu, seorang warga Cikarang Selatan Arif (55) menilai pelaksana proyek pembangunan Jalan Cikarang-Cibarusah tidak mampu menuntaskan pekerjaan bahkan hingga hari ini meski kontrak kerja mereka telah berakhir pada 20 Desember 2022.
Baca Juga: Jalan Cikarang-Cibarusah Resmi Berganti Nama Menjadi Jalan Raden Ma'mun Nawawi
Salah satu contoh kekurangan seperti pada pembangunan saluran air di RT 002 Kampung Kebon Kopi, Desa Sukadami yang tidak diselesaikan. Jalur air itu dibuat hanya dengan mengeruk dan merapikan sebagian tanah sepanjang 80 meter saja.
"Kemudian banyaknya sodetan di sepanjang jalan hasil pembangunan. "Aneh saja, harusnya hanya ada di titik-titik krusial saja, itu pun dengan seizin dinas perhubungan. Ini median belum jadi dipasang atau memang desain seperti ini, jadi banyak 'Pak Ogah' tapi rawan laka lantas," ungkap Arif. [ANTARA]
Berita Terkait
-
DPR Bakal Ungkap Dalang di Balik Pagar Laut: Jangan Bilang Ruang Laut Ini Milik Tuhan
-
Ini Dia Penampakan Pagar Laut di Bekasi yang Menuai Polemik
-
Selidiki Pihak yang Tanggungjawab Atas Pemagaran Laut, DPR: Kita Takut Salah Panggil
-
Pagar Laut di Perairan Pesisir Utara Bekasi Ternyata Proyek Bikinan Pemerintah
-
Siapa Dalang di Balik Pagar Laut Misterius Bekasi? Nama Jokowi Hingga Aguan Disorot
Terpopuler
- Kronologi Kasus Raffi Ahmad Digerebek BNN, Dicap Tak Pantas Sandang Utusan Khusus Presiden
- Sindiran Keras Mahfud MD Soal Gelagat Raffi Ahmad: Pejabat Tak Jujur...
- Pengakuan soal Mobil RI 36 Bikin Dongkol, Mahfud MD Sebut Raffi Ahmad Pejabat Tak Jujur: Negara Kok jadi Kampungan
- Anies Pamer Momen Jadi Mahasiswa, Netizen Balas Pakai Foto Kelulusan Jokowi: Wisuda yang Mengubah Sejarah Indonesia
- Mengapa Denny Landzaat Bisa Bahasa Indonesia?
Pilihan
-
Hino Keluhkan Banjir Truk China di Indonesia
-
Manajer Pastikan Arlyansyah dan Figo Dennis Tetap di PSIM Yogyakarta
-
Sadis! Rekonstruksi Tawuran Geng di Pontianak, Usus Remaja Terburai Disabet Celurit 180 cm
-
Cara WNI Pindah Kewarganegaraan Jepang, Ternyata Tidak Serumit Itu!
-
Nasib Pemain Keturunan Rekan Jairo Riedewald, Pulang dari Arab Malah Boncos
Terkini
-
KKP Segel Pagar Laut Milik PT TRPN di Bekasi, Kuasa Hukum: Bukan Salah Kami!
-
Viral Pagar Laut Misterius di Bekasi, KKP Ambil Langkah Penyegelan
-
Pagar Laut Misterius di Bekasi Ganggu Rezeki Nelayan, Pemprov Jabar Klaim Begini
-
Tuntut Pembunuh Suaminya Dihukum Berat, Istri Sandy Permana: Nyawa Dibayar Nyawa
-
Pelajar SMP di Bekasi Jadi Korban Penipuan Uang Palsu Lewat Facebook, Dapat Upah Rp50 Ribu