Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Sabtu, 10 September 2022 | 07:48 WIB
Ilustrasi Seragam SMA (Pixabay)

SuaraBekaci.id - Beberapa waktu terakhir publik Bekasi dibuat geger dengan kasus pemakaian seragam Sekolah Menengah Atas (SMA) yang digunakan di tempat karaoke.

Kasus pertama muncul di salah satu tempat hiburan malam di Lippo, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi. Seorang gadis LC menggunakan seragam SMA dan asyik berjoget di tempat karaoke tersebut.

Setelah itu muncul lagi kasus kedua, sebuah video yang memperlihatkan sejumlah orang diduga pegawai honorer DPRD Kota Bekasi dan Lurah asyik karaoke gunakan seragam SMA dan Pramuka.

Berikut sejumlah fakta kasus seragam SMA di tempat karaoke Bekasi

Baca Juga: Viral Video Sejumlah Orang Diduga Tenaga Honorer dan Lurah di Kota Bekasi Asyik Karaoke Pakai Seragam SMA

Gadis LC kenakan Seragam SMA

Publik dibuat heboh dengan viral video yang memperlihatkan sebuah tempat hiburan malam di Lippo, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi yang memperlihatkan gadis LC berjoget kenakan seragam SMA.

Kasus ini sempat membuat publik geram dan meminta aparat terkait untuk segera menjatuhkan sanksi tegas kepada tempat hiburan malam tersebut.

Menurut Plt Kasatpol PP Kabupaten Bekasi, Deni, pihaknya akan segera memproses laporan dari masyarakat dan menjalan SOP berupa pemanggilan kepada perwakilan tempat hiburana malam tersebut.

"Kita sudah proses, sesuai SOP, dan kita juga sudah memanggil orang-orang yang di duga terlibat, termasuk pengelolanya, dan kita usahakan secepatnya kami segel dan ditutup" ujar Deni.

Baca Juga: Gemas! Ameena Kenakan Outfit Seragam SMA, Netizen: Mileanya Cipung

Kecaman dari Anggota DPRD

Kasus gadis LC kenakan seragam SMA ini mendapat kritik pedas dari Anggota DPRD Kabupaten Bekasi.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Muhammad Nuh geram terkait kasus wanita pemandu lagu menggunakan seragam SMA di salah satu tempat hiburan kawasan Lippo, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.

Menurut legislator dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut, kondisi ini sudah sangat kelewatan. Pihaknya pun mengaku akan segera menggelar rapat dengan Komisi I dan Komisi IV.

"Ini sih udah kelewatan, udah gak benar ini. Kondisi ini segera saya rapatkan dengan Komisi I dengan Komisi IV nanti kawan-kawan dari KAMI juga bisa dilibatkan," ungkapnya.

Sanksi Tegas Penutupan

Sementara itu terkait kasus ini, pihak Satpol PP Kabupaten Bekasi berjanji akan segara memproses aduan masyarakat ini dan akan jatuhkan sanksi tegas kepada tempat hiburan malam tersebut.

Menurut Plt Kasatpol PP Kabupaten Bekasi, Deni, pihaknya akan segera memproses laporan dari masyarakat dan menjalan SOP berupa pemanggilan kepada perwakilan tempat hiburana malam tersebut.

"Kita sudah proses, sesuai SOP, dan kita juga sudah memanggil orang-orang yang di duga terlibat, termasuk pengelolanya, dan kita usahakan secepatnya kami segel dan ditutup" ujar Deni.

Kasus Sama di Kota Bekasi

Penggunaan seragam SMA tidak pada tepatnya tidak hanya terjadi di Kabupaten Bekasi namun juga di Kota Bekasi.

Beredar video yang memperlihatkan sejumlah orang tengah gunakan seragam SMA dan Pramuka sedang asyik bernyanyi di sebuah tempat karaoke.

Video yang beredar luas di sejumlah akun Instagram tersebut memperlihatkan sejumlah wanita tampak sedang berada di dalam ruang tempat karaoke.

Dalam video tampak dua sampai empat orang wanita gunakan seragam SMA. Tiga orang wanita tampak kenakan hijab. Sementara satu wanita lainnya tampak memakai rok SMA yang cukup pendek.

Di video tersebut juga tampak laki-laki yang tengah asyik bernyanyi menggunakan seragam Pramuka.

Dari keterangan salah seorang annynomous mengatakan, “Mereka karaoke dengan menggunakan seragam sekolah di salah satu lokasi karaoke, wilayah Kota Bekasi”.

Sejumlah caption terkait viralnya video ini juga disebutkan bahwa diduga mereka adalah para Tenaga Kontrak Kerja (TKK) DPRD Kota Bekasi dan Lurah serta pihak lainnya.

Kadisdik Jabar Angkat Suara

Kasus seragam SMA di tempat karaoke Bekasi ini pun membuat Kadisdik Jawa Barat (Jabar) angkat bicara.

Menurut Kadisdik Dedi Supandi, kasus tersebut mencoreng wajah pendidikan.

"Seperti yang viral di media sosial beberapa waktu lalu, seragam putih abu digunakan di tempat hiburan malam. Itu kan mencoreng dunia pendidikan. Makanya saya setuju kalau ini ditindak lebih lanjut," ucap Dedi mengutip dari Antara.

Menanggapi fenomena tersebut, Kadisdik Jawa Barat Dedi Supandi, mengatakan seragam putih-abu yang digunakan oleh anak SMA memiliki sejarah dan makna yang besar.

"Jadi negara tidak asal-asalan tentunya. Penggunaan seragam bagi seluruh sekolah tujuannya itu untuk menumbuhkan rasa kebersamaan yang selaras dengan sila ketiga yakni persatuan Indonesia," ujarnya.

Load More