SuaraBekaci.id - Di sudut Kota Bekasi pernah berdiri sebuah kampung yang diselimuti kekumuhan. Lampu-lampu redup dan tumpukan sampah memenuhi lahan fasum di Vila Mas Indah, Blok B, Kelurahan Perwira, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Lahan seluas 120 meter persegi dahulu memang kerap dijadikan tempat pembuangan sampah liar. Udara beraroma tak sedap sudah pasti menjadi tercium warga sekitar setiap harinya.
Penerangan di lahan tersebut pun minim. Alhasil, lahan fasum itu juga pernah menjadi sarang ular kobra yang setiap waktu siap membahayakan warga sekitar.
Letaknya yang berada persis di belakang tempat pemakaman umum (TPU) Perwira juga membuat wilayah tersebut dikenal sebagai tempat yang horor. Hal itu akhirnya membuat warga segan melintas di tempat tersebut.
Baca Juga:Momen Terakhir AM Sebelum Ditemukan Tewas di Parkiran Mal: Korban Sempat Salat Ashar
Namun kini, lahan fasum tersebut telah berubah wajah menjadi lahan hijau yang menyimpan penuh pemberdayaan untuk warga sekitar. Kondisinya semakin jauh lebih baik sejak berada dalam binaan Kampung Berseri Astra pada 2021.
Ketua Kampung Berseri Astra (KBA) Sahabat RW 14 Perwira, Kota Bekasi, Lestya Dewi Ratnawati (48) menceritakan, titik balik wilayahnya terjadi sejak tahun 2019. Bank sampah menjadi program pertama yang diinisiasi.
“2019 kami gerakkan bank sampah, yang sebelumnya hanya skala RT, hanya di RT 1, kemudian kita gerakkan menjadi bank sampah skala RW,” kata Lestya saat ditemui SuaraBekaci.id, Minggu (27/10/2024).
Program bank sampah di wilayah itu dinamakan Kelompok Wanita Tani Sahabat Sampah. Pemanfaatan sampah dari program itu salah satunya dibuat menjadi kostum daur ulang, hingga akhirnya melahirkan sanggar seni yang dinamakan Smile Management.
Pada tahun 2020, dana yang didapat dari program bank sampah kemudian dimanfaatkan untuk membuat Green House sederhana yang sebagian besar memanfaatkan barang-barang bekas untuk instalasi hidroponik.
Baca Juga:Suara Bergetar Ibu Pelajar yang Tewas di Mal Bekasi: Dia Ingin Banggain Keluarga
Sejak saat itu, pemerintah setempat mulai melirik sejumlah kegiatan di Vila Mas Indah Blok B, terutama bidang ketahanan pangan. Sederet prestasi pun mulai menghiasi wilayah tersebut.
“Kita juara 1 tingkat Kota Bekasi untuk kampung hidroponik. Kegiatan ketahanan pangan kita juara 1 tingkat Provinsi dan UMKM juara 3 tingkat provinsi,” tuturnya.
Kemenangan itu rupanya membuka jalan baru bagi Kelompok Wanita Tani Sahabat Sampah. Pada tahun 2021, mereka diperkenalkan dengan program Kampung Berseri Astra (KBA).
Meski sempat merasa takut dan tidak mampu, keluarga dan warga sekitar bergotong-royong mewujudkan persyaratan program. Pada akhirnya, usaha mereka pun tidak sia-sia, tiga penghargaan sekaligus dibabat habis.
“Akhirnya diumumkan Februari 2022, kita juara 1 di kelas generasi KBA. Kita memborong tiga juara. Jadi juara 1 profil wilayah, juara 3 program unggulan yaitu bank sampah, kemudian juara 4 lokasi terbaik,” jelas Lestya.
Astra datang bak cahaya yang menerangi kegelapan, mengubah wilayah RW 14 Perwira, Kota Bekasi dari yang semula tempat pembuangan sampah menjadi simbol keberhasilan. Dengan dana pembinaan dari KBA, wilayah tersebut kini bertransformasi dalam empat pilar yakni lingkungan, kesehatan, pendidikan, dan kewirausahaan.
Dari Sampah Menjadi Kehidupan
Perlahan, wilayah ini semakin berkembang menjadi lebih baik, lebih sehat dan lebih mandiri. Dana yang didapat dari KBA tak hanya dimanfaatkan untuk mengelola sampah, tetapi juga dibuat biopori, mambantu fasilitas posyandu, mengembangkan pendidikan bagi anak-anak melalui PAUD Baitul Hidayah.
Selain itu, Lestya menyebut sejumlah warga di wilayah itu juga sudah aktif berwirausaha. Melalui dana KBA, produk-produk UMKM hasil kreasi warga sekitar kini punya tempat di hati pembeli dengan bantuan pelatihan dan kemasan yang menarik.
Kemudian, greenhouse sederhana yang semula dibangun dari barang-barang bekasi kini sudah jauh lebih baik dan bagus. Kini, jalanan di wilayah tersebut juga telah dicor, lampu-lampu terang menerangi setiap sudut, dan tak ada lagi bau sampah menyengat yang tercium.
“Jadi kita bantu dari dana itu (KBA). Misalkan perlu peralatan apa, fasilitas apa, kita bantu walaupun enggak banyak. Karena memang sesuai program di pilar masing-masing,” ujarnya.
Dari Zero to Hero: Harapan yang Tak Akan Padam
Dukungan Astra memberi Kelompok Wanita Tani Sahabat Sampah sayap untuk terbang lebih tinggi, meraih mimpi-mimpi yang semula terlihat mustahil. Tak hanya mengubah wilayah, tetapi juga mengukir kisah yang kelak akan menginspirasi banyak orang.
“Astra itu membentuk kami from zero to hero. Selain dana pembinaan, kami rutin diajak webinar dan mengikuti kompetisi,” ucap Lestya.
“Satu hal lagi, dari Astra kita bisa melengkapi kebutuhan lingkungan ini. Hingga kemarin tahun 2023, kita juga dapat penghargaan dari KLHK sebagai Kampung Prokilm utama nasional,” sambungnya.
Sejauh ini, sudah 80 persen warga Vila Mas Indah Blok B yang bergabung dalam program KBA Sahabat RW 14 Perwira.
“Kalau untuk kadernya, penggerak di bidang pendidikan, wirausaha, kesehatan dan lingkungan ada 63 orang. Kalau warga yang terlibat bergabung di kegiatan artinya bukan penggerak tapi yang berjalan mengikuti program (KBA) sekitar 200 KK,” ujarnya.
KBA Sahabat RW 14 Perwira juga semakin menunjukkan taringnya. Teranyar wilayah tersebut mendapat penghargaan dari KBA sebagai Juara 3 Gapura Ramah Lingkungan 2024.
Lestya sendiri juga dinobatkan sebagai Juara 1 Local Champion KBA DSA Innovation 2024.
Lestya pun berharap, di masa depan, dukungan Astra tak pernah padam dan justru semakin banyak wilayah yang meraih kesempatan untuk berubah, sama seperti wilayah Vila Mas Indah Blok B, dari “zero” menjadi “hero”.
“Terima kasih banyak untuk Astra, mudah-mudahan Astra selalu memberikan inspirasi untuk semua pihak,” tandas Lestya.
Kontributor : Mae Harsa